Kisah Petani Cokelat Bali dan Mete Sumba Ciptakan Produk Berkualitas

Ilustrasi cokelat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bersama dengan kelompok tani setempat Talasi bekerjasama menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas premium Talasi. Tim Talasi memberikan pembiayaan dan pembinaan langsung di lapangan mulai dari pemeliharaan pohon mete, cara memanen, grading, sampai dengan proses pengeringan.

Polisi Berhasil Gagalkan Penyelundupan 24 WNI ke Malaysia Secara Ilegal

Bahan baku inilah yang dikirimkan ke pabrik Talasi untuk diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan produk yang sampai ke tangan kustomer. 

“Talasi bekerja sama dengan Jaminan Kredit Indonesia untuk menyalurkan dana dengan bunga sangat rendah kepada para petani (3 persen per tahun). Sehingga petani bisa mengembalikan dana tersebut dalam waktu 3 tahun. Dana ini bisa digunakan oleh para petani untuk pemeliharaan pohon jambu mete dan menambah fasilitas seperti membuat bak pencucian mete yang sekaligus bisa menjadi sumber air bersih bagi keluarga mereka,” jelas Alisjahbana Haliman, Founder of Talasi dalam keterangan tertulisnya.

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Harga beli dari Talasi ke para petani mengikuti standar pasar sehingga petani tidak dirugikan. Selain itu, para petani juga diberikan penyuluhan bagaimana memanfaatkan dana pinjaman dengan membuat rumah lebah artifisial yang bisa memberikan pendapatan tambahan pemasukan dengan beternak lebah. Sepeti di Pulau Sumba, petani mendapatkan tambahan pendapatan dengan beternak lebah dan madunya dijual kembali ke Talasi.

Program low cost financing ini juga dilakukan di Tabanan, Bali, untuk produk cokelat. Para petani juga diberikan pelatihan untuk menaikkan hasil panen. Seperti bagaimana mengatasi hama, merawat pohon cokelat dengan baik, sehingga menghasilkan buah cokelat yang berkualitas. Program seperti ini akan kami duplikasi ke berbagai origin produk Talasi lain sehingga kehidupan para petani lebih sejahtera.

10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

Seperti petani mete di Pulau Sumba yang selama berpuluh-puluh tahun hidup dengan utang. Hasil dari pohon mete dijual dengan sistem ijon kepada para tengkulak. Saat panen mereka harus merelakan hasil panennya dijual dengan harga yang tidak bersaing bahkan tidak sesuai kesepakatan awal kepada para tengkulak. 
Akhirnya mereka harus hidup terbatas karena uang yang  diterima di awal sudah habis untuk biaya hidup sehari - hari. 

Talasi berperan memberikan penyuluhan kepada para petani untuk tidak terlilit utang lagi di kemudian hari dengan pinjaman modal dengan bunga rendah.

Talasi juga memberikan pengetahuan bagaimana menghasilkan mete yang berkualitas, cara pencucian cangkang mete yang benar dan menggunakan air bersih. Sehingga harga jual mete juga bisa mengikuti harga pasar.

Talasi bertujuan untuk mempersembahkan produk unggulan bermutu tinggi, juga ikut berkontribusi di dalam membangun manusia dan alam negara ini.

“Tujuan kami adalah mengantarkan kebahagiaan kepada para kustomer kami melalui pengayaan orang-orang dan alam dari asalnya," tambah Alisjahbana Haliman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya