10 Kutipan Menginspirasi RA Kartini, Cocok Jadi Pegangan Hidup

Kartini | Foto sourch Merahputih.com
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Raden Adjeng Kartini atau biasa disebut RA Kartini, merupakan sosok wanita yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Pahlawan ini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, yang telah membawa banyak perubahan terhadap perempuan Indonesia.

Kumpulan Kata-kata Inspiratif untuk Memperingati Hari Kartini

Meski lahir di zaman penjajahan di mana wanita masih terbelakang dan banyak mendapat perlakuan tidak adil, RA Kartini muncul sebagai wanita pemberani yang mendobrak pemikiran tentang keberadaan wanita Indonesia dengan terus memperjuangkan emansipasi wanita.

Dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang ditulis RA Kartini, ada banyak kutipan atau kata-kata bijak yang didapat saat berkirim surat dengan teman-temannya dari Belanda. Berikut 10 di antaranya, dihimpun VIVA dari berbagai sumber.

Biografi RA Kartini, Tokoh Perjuangan Emansipasi Wanita di Indonesia

1. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.

2. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.

Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran Refleksi Perjuangan Wanita Hebat Indonesia

3. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

4. Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?

5. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.

6. Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.

7. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.

8. Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung.

9. Tidak menjadi soal bagaimana caranya mengabdi kepada kebaikan, asalkan baik saja.

10. Hormati segala yang hidup, hak-haknya, juga perasaannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya