Video Pilu Puluhan Jenazah COVID-19 India Mengular Menanti Dikremasi

Puluhan jenazah COVID-19 India mengantre untuk dikremasi.
Sumber :
  • The Sun.

VIVA – India tengah dihadapkan dengan krisis COVID-19 yang disebut terburuk di dunia. Di Delhi, ibu kota India, angka kematian mencapai 1.777 dalam lima hari terakhir.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Hampir semua rumah sakit pun penuh dengan pasien. Oksigen dan tempat tidur tidak ada lagi yang tersisa untuk menangani pasien yang terus berjatuhan. Begitu juga dengan tempat-tempat kremasi yang bekerja hampir 24 nonstop karena ada ribuan pasien yang meninggal setiap hari.

Sebuah video menunjukkan bagaimana realitas mengerikan yang terjadi di India. Puluhan jenazah berjajar dalam barisan panjang menunggu giliran untuk dikremasi. Jenazah-jenazah itu dibiarkan menunggu di tandu di bawah paparan panas yang mencapai 40 derajat celsius.

Honda Bakal Jor-joran Produksi Motor Listrik Tahun Ini

Keluarga-keluarga korban COVID-19 terlihat berhati-hati meletakkan jenazah orang tersayang mereka di belakang barisan jenazah lainnya. Semuanya terbungkus kain dengan rangkaian bunga di atasnya siap dikremasi.

Di akhir panjang yang sudah sangat panjang itu, keluarga korban lainnya juga masih terlihat terus berdatangan lalu mengambil bagian dalam barisan paling ujung.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Di ujung sebaliknya lagi, terlihat puluhan api yang membumbung dari tempat pembakaran yang jaraknya sangat sempit antara satu dengan yang lain. Para relawan di sana sudah bekerja selama 24 jam sehari.

"Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga saat ini. Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami," ujar dokter darurat Delhi Dr. Shaarang kepada Sky News dikutip The Sun.

Ratusan pasien dilaporkan meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir karena rumah sakit kehabisan oksigen. Pasien lainnya meninggal di depan ruah sakit meminta diberi ruangan karena tidak ada ranjang yang tersisa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya