Ledakan COVID-19 di India, Warga Mandi dengan Kotoran Sapi

Warga India mandi dengan kotoran sapi
Sumber :
  • dailystar

VIVA – India saat ini tengah dihadapkan pada ledakan kasus COVID-19. Kasus COVID-19 di India diketahui tercatat sebanyak 23,7 juta kasus.

Sebaran kasus COVID-19 tertinggi terdapat di Maharashtra sebesar 5,23 juta kasus. Disusul Karnataka sebesar  2,05 juta kasus, Kerala mencatat 2,01 juta kasus, Uttar Pradesh tercatat ada 1,56 juta kasus.

Di tengah kasus COVID-19 yang meningkat di India, orang-orang di sana berinisiatif melumurkan kotoran sapi ke tubuh mereka untuk mencegah COVID-19.

Dilansir dari laman Dailystar, dilaporkan bahwa beberapa di negara bagian Gujurat barat telah berbondong-bondong ke tempat penampungan sapi untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran sapi.

Mereka percaya itu akan membantu meningkatkan kekebalan mereka dan menghentikan mereka tertular virus. Jika mereka sudah terjangkit virus corona, mereka percaya bahwa praktik tersebut akan membantu pemulihan mereka.

Tetapi tindakan warga India itu dibantah oleh presiden nasional Asosiasi Medis India, Dr JA Jayala. Dia menyebut tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi berfungsi untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19.

"Ada juga risiko kesehatan yang terlibat dalam mengolesi atau mengonsumsi produk ini, penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia," kata dia.

Meskipun sapi tidak dianggap sebagai dewa dalam agama Hindu, sapi dianggap sebagai simbol suci kehidupan dan bumi yang harus dilindungi dan dihormati. Mereka mengeringkan kotoran tersebut sebelum dicuci bersih dengan susu atau buttermilk.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Untuk diketahui, orang-orang telah menggunakan kotoran sapi selama berabad-abad untuk membersihkan rumah mereka. Karena menurut mereka kotoran tersebut memiliki manfaat terapeutik dan antiseptik. Tetapi dokter mengatakan tidak ada bukti apa pun bahwa kotoran hewan akan bermanfaat dalam memerangi virus pembunuh.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024