Cara Hadapi Suami yang Egois dan Keras Kepala

Ilustrasi suami.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Membina rumah tangga tidak selalu bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Dalam perjalanan membangun biduk rumah tangga, para pasangan pasti akan menemui sejumlah masalah.

Bukan Foya-Foya, Kartika Putri Ngaku Tas Branded Adalah Hadiah dari Habib Usman

Beberapa masalah yang sering dihadapi terutama oleh seorang istri adalah sifat keras kepala dan ego tinggi dari suami. Sifat tersebut kadang membuat masalah kecil menjadi lebih besar.

Menghadapi orang keras kepala terkadang memang menguras tenaga dan juga emosi. Kamu harus bisa menahan emosi agar hubungan rumah tangga bisa berjalan dengan baik.

Cari Suami Idaman? 4 Zodiak Ini Bisa Jadi Pilihan Tepat

Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi pasangan yang keras kepala agar hubungan rumah tangga kalian tetap harmonis dan langgeng. Lantas bagaimana caranya? Berikut ini penjelasan dari dr. Aisah Dahlan seperti dikutip dari tayangan YouTube SUAS Video.

Dijelaskan oleh dr. Aisah Dahlan, bahwa kondisi hipotalamus pria yang lebih lebar membuat sifat pria menjadi ingin seseorang yang ingin dimintai bantuan oleh anggota keluarganya.

Cerita Sherly TKW yang Berhasil Taklukan Pejabat Arab Saudi, Kini Hidup Bergelimang Harta

"Sebenarnya bukan keras kepala, laki-laki karena hipotalamusnya lebar dan dia menjaga keamanan jadi selalu mau sigap selalu mau jadi seseorang yang diminta bantuan oleh anggota keluarganya," kata beliau.

Dr. Aisah melanjutkan, namun ada juga sifat egois tinggi yang memang merupakan watak bawaan dari pria tersebut.

"Tapi ada lagi masuk ke ranah watak laki-laki yang wataknya ekstrovert wabil khusus yang jenisnya koleris (yang hasratnya mengatur) nampaknya egois dan keras kepala," kata dia.

Lantas bagaimana cara menghadapi suami yang keras kepala dan egois tinggi? Terkait hal itu, dr. Aisah menjelaskan bahwa istri harus menerima watak dari suaminya yang memang seperti itu.

"Terima dulu wataknya koleris, hasratnya mengatur laki-laki pula perempuan yang koleris aja hasratnya mengatur apalagi laki-laki. Terima dulu itu, berarti dia enggak jahat tapi hasrat mengaturnya ada di otaknya hanya dia belum belajar mengatur hasrat agar orang di sekelilingnya nyaman," kata dia.

Namun, tidak hanya istri saja yang harus menerima watak suami tersebut. Dr. Aisah juga menjelaskan bahwa penting bagi suami untuk belajar mengendalikan dirinya.

"Orang koleris kalau gak belajar pengendalian diri orang di sekelilingnya akan habis kesabarannya mendampingi dia," kata dia.

Dr. Aisah juga menambahkan bahwa, sifat egois atau keras kepala dari suami itu tidaklah jelek. Hal ini lantaran sifat dan watak seperti itu merupakan ciptaan dari Allah SWT.

Dan mereka yang memiliki watak egois dan keras kepala itu harus belajar untuk melakukan pengendalian dirinya.

"Itu enggak jelek karena Allah sudah berfirman dalam surat Al Isra ayat 84 bahwa 'katakanlah muhammad bahwa setiap orang sesuai pembawaannya masing-masing maka Tuhanmu yang tau yang mana yang benar jalannya'. Jadi dia bukan jahat cuman itu jenis watak yang memang Allah ciptakan tinggal belajar untuk pengendalian dirinya," kata beliau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya