Kisah Pilu Tiga Bersaudara Jadi Yatim Piatu Akibat COVID-19

Kakak beradik jadi yatim piatu dalam sehari karena COVID-19.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Hanya selang sehari, tiga orang anak di Purwakarta kehilangan ayah dan ibunya. Dalam hitungan satu malam mereka menjadi yatim piatu setelah orangtuanya meninggal karena COVID-19. Orangtua mereka meninggal setelah terkonfirmasi COVID-19.

BPBD Assessment Pergerakan Tanah di Purwakarta

Kisah kakak beradik yatim piatu ini didengar oleh Bupati Pemerintah Kabupaten Purwakarta, yang selanjutnya berjanji akan membiayai sekolah mereka. Berikut ini kisah lengkap soal kakak beradik yang tinggal di sebuah perumahan di Purwakarta.

Positif COVID-19 dan Isolasi Mandiri

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Beberapa waktu lalu pasangan suami istri Priyo Hari Wicahyo (45) dan Dewi Masrurotin (47) terkonformasi COVID-19. Keduanya masih sempat menjalani isolasi mandiri di rumah mereka di Perumahan Panorama, Purwakarta. Tapi karena kondisi kesehatannya terus menurun, keduanya dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, Purwakarta.

Meninggal dalam waktu berdekatan

Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

Namun sayang, nyawa Priyo tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pada Sabtu, 10 Juli 2021. Sang istri ternyata juga tak mampu bertahan melawan virus Corona yang bersarang di tubuhnya. Selang sehari dari suami tercinta, Sabtu 11 Juli 2021, ibu tiga anak itu juga meninggal.

Telak, ketiga anak mereka, Risqita Nabilla Wicahyani (19), M. Fathan Nurhafidz (16) dan M. Ikhwanul Azmil Wicahyo (9) menjadi yatim piatu.

Berjuang meski menjadi yatim piatu

Tanpa ayah dan ibu, mereka seperti anak ayam kehilangan induknya. Mereka tak tahu harus bagaimana menjalani hidup selanjutnya. Terlebih Risqita sebagai anak tertua, yang tiba-tiba harus menjadi tulang punggung keluarga dan mengurus kedua adiknya. Ditambah, adik pertamanya, Fathan, merupakan anak berkebutuhan khusus dan masih bersekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Purwakarta

"Harus ikhlas. Saya juga masih ingin melanjutkan kuliah, juga dengan adik-adik saya. Tapi ini masih akan dibicarakan dengan keluarga besar," kata Risqita saat ditemui di rumahnya.

Risqita saat ini tercatat sebagai mahasiswi STIEB Perdana Mandiri Purwakarta. Kedua adiknya, Farhan dan Azmil, bersekolah di SMA SLBN Purwakarta kelas 1 dan SDN 20 Mekar Jaya, Depok, kelas 3.

Bagaimana kelanjutan kisah kakak beradik yatim piatu tersebut? Simak selengkapnya di tautan berikut ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya