Adi Utarini, Ilmuwan Indonesia Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh 2021

Adi Utarini.
Sumber :
  • Instagram @adiutarinimusik

VIVA – Salah satu ilmuwan Indonesia, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D, masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh 2021, versi majalah Time.

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Namanya sukses bersanding dengan sejumlah orang penting di dunia, antara lain Presiden AS Joe Biden, CEO Tesla Elon Musk, CEO Apple Tim Cook, mantan Presiden AS Donald Trump, dan beberapa pesohor Hollywood seperti Kate Winslet, Scarlett Johansson, Britney Spears, serta pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Wanita 56 tahun itu berhasil masuk dalam kategori Pionir, bersama dengan Billie Eilish dan Sunisa Lee. Tidak hanya itu, Adi Utarini juga merupakan satu-satunya orang Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar bergengsi ini. 

Sedang Ramai, Ini 5 Cara Mencegah Penyebaran Nyamuk DBD yang Mengancam Jiwa

Hal lain yang tak kalah membanggakan adalah, ulasan tentang profesor itu bahkan ditulis langsung oleh Melinda Gates. Dalam esainya di Majalah Time, Melinda menulis tentang prestasi Adi dalam mengatasi penyakit demam berdarah

"Beberapa tahun yang lalu dalam perjalanan ke Indonesia, saya mengunjungi sebuah keluarga di dekat lab Adi Utarini di Yogyakarta. Aku ingin melihat langsung bagaimana dia berhasil melepaskan sekawanan nyamuk di sekitar lingkungannya," tulis Melinda dalam esainya, dikutip Time, Kamis 16 September 2021. 

Masyarakat Diminta Waspada DBD dan HFMD, Kemenkes: Penyakit Tak Libur saat Libur Lebaran

Melinda menambahkan, kebanggaan itu nyata menjadi bagian dari pekerjaaan dan menjadi bukti kepercayaan yang diperoleh Utarini dari komunitasnya. Urgensi tersebut berhasil dirasakan jutaan orang di seluruh dunia dalam memerangi demam berdarah. 

Penyakit demam berdarah telah memengaruhi hampir 400 juta orang setiap tahunnya. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, demam berdarah sebagai 1 dari 10 ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat dunia. 

Namun, Adi Utarini berhasil membuat terobosan dalam dunia sains dan kesehatan lewat penelitiannya bersama World Mosquito Program. Alumni fakultas Kedokteran UGM itu berhasil menginokulasi nyamuk dengan Wolbachia, bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia tetapi mampu mencegah nyamuk menularkan demam berdarah melalui gigitannya. 

"Sebuah studi yang dia bantu pimpin adalah yang pertama membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat," lanjut Melinda. 

Selain itu, Melinda Gates juga memuji pendekatan Adi dalam meyakinkan masyarakat sekitar untuk melepaskan nyamuk di lingkungan tersebut sebagai bahan penelitiannya. Hal ini membuktikan bahwa Adi Utarini memiliki pengaruh dan kepercayaan yang cukup besar dari komunitas sekitarnya, sehingga berdampak tidak hanya bagi lingkungan terdekat tapi juga masyarakat dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya