Bule Ini Kenal Islam dan Jadi Mualaf Usai Ditolak Dansa

Seorang insinyur sukses, Bob Palmer menjadi mualaf usai ditolak dansa
Sumber :
  • Tanggapan layar video YouTube

VIVA – Menjadi Mualaf bukan hal yang mudah bagi seorang insinyur sukses bernama Bob Palmer. Ia baru menemukan kebenaran di usianya yang beranjak dewasa saat dekat dengan seorang Muslimah.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Pemuda Insinyur teknik mesin universitas georgia bernama Bob Palmer asal Atlanta Amerika masuk Islam jadi Mualaf lantaran dirinya berteman dekat dengan muslimah. Sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas, dia tidak mengetahui kalau temannya itu Muslim. 

"Saya selalu merasa ada yang salah dengan pergi ke pesta dan minum-minum seperti sesuatu terasa salah bagi saya. Sampai di SMA saya masih belum tahu apa-apa tentang Islam," ujarnya dalam kanal YouTube Renung Kalbu.

Terpopuler: Philippe Troussier Mualaf, Timnas Portugal Keok dengan Cristiano Ronaldo

Bob juga menyebut bahwa ia tak merasa membutuhkan mencari tahu agama lain selain Kristen. Sebab, Bob sendiri pada dasarnya tumbuh sebagai seorang Nasrani dengan keluarga yang taat dengan ajaran Kristen.

"Saya tumbuh dewasa, saya tumbuh dalam keluarga Kristen tapi saya mengatakan itu dengan ragu-ragu karena keluarga saya benar-benar yang percaya pada tuhan, tetapi tidak terlalu religius. Sebagai seorang anak saya biasa pergi ke gereja dan saya adalah seorang metodis, tetapi saya benar-benar menikmati berada di sekitar orang-orang di sana tapi bukan karena agamanya, lebih pada persahabatannya," tutur Bob.

Pengakuan Philippe Troussier Sempat Tak Mau Diketahui Jadi Mualaf

Lebih dalam saat Bob berteman dekat dengan seorang muslimah di bangku SMA, ia merasa ada hal yang kerap membuat temannya itu tak nyaman. Awalnya, Bob mengira itu perkara perbedaan budaya hingga akhirnya teman Muslimahnya itu menolak untuk diajak berdansa.

Seorang insinyur sukses, Bob Palmer menjadi mualaf usai ditolak dansa

Photo :
  • Tanggapan layar video YouTube

"Saya pikir itu ada hubungannya dengan budaya. Dan dia tidak mau dekat denganku lagi. Itu membuat saya berpikir dan bertanya, apakah itu karena budaya? Karena ras? Dan untuk pertama kalinya saya bertanya, apa itu islam? Saya tidak pernah tahu apa-apa tentang hal itu," terangnya.

Bob baru mengetahui bahwa temannya ternyata seorang Muslimah yang melarang dan menghindari tempat-tempat seperti pesta dan sebagainya. Bob lalu mencari tahu tentang Islam dan membeli terjemahan Al-Quran dari uang orangtuanya.

"Dari situ saya memutuskan untuk membaca quran, membeli terjemahannya dengan uang orangtua saya. Jadi saya mulai belajar lebih banyak tentang Islam dan saya jadi tahu dunia itu tidak seperti yang saya harapkan,” imbuhnya.

Semakin dibaca Bob semakin yakin Islam agama yang benar. Ia pun merasakan bahwa sejak kecil ia merasa Islam sudah menjadi bagian dari dirinya. Dan dia pun bersyahadat masuk Islam usai mempelajari Islam.

"Bahwa saya dibesarkan untik percaya perintah pertama yang ada di alkitab adalah tuhan. Tuhanmu adalah satu. Itu adalah asyhadu an-laa ilaaha illallaah. Jadi aspek ini saya terus membaca dan mengatakan "ini adalah saya". Ini adalah apa yang sudah saya percayai sepanjang hidupku," tuturnya.

"Saya juga membaca tentang yesus, yang ternyata dia hanya seorang nabi. Dia salah satu pria terbaik yang pernah berjalan di  bumi ini. Tapi dia hanya nabi bukan Tuhan," jelasnya lagi.

"Lalu saya bertemu wanita berhijab dan saya bertanya dimana mesjid terdekat dan dia memberitahu saya. Akhirnya saya berjalan ke mesjid mengajukan pertanyaan dan belajar banyak tentang Islam. Sampai saya sadar ini adalah saya, saya sudah percaya ini sepanjang hidup saya. Saya hanya belum tahu namanya," kenang Bob.

Tantangan awal yang dihadapi Bob adalah terkait pola hidup di saat ia menjadi Muslim. Namun, Bob bersikeras melawannya dengan mencoba berhenti memakan daging babi dan hal kecil lainnya.

Meski Bob sempat tergiur dengan gaya hidup lamanya, tetapi ia meneguhkan hati untuk tujuannya meyakini Islam.

Bahkan, kedua orangtuanya yang nasrani pun mendukung Bob untuk menjadi muslim sehingga mempermudahnya menjalani pola hidup baru. Hingga kini, Bob meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.

"Saya beritahu diri sendiri bahwa sudah waktunya untuk menerima Islam. Dan saya menerima islam alhamdulillah pada 2008 tepat setelah Ramadhan," jelasnya.

"Saya siap meninggalkan keyakinan saya yang dulu dengan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan nabi Muhammad adalah utusan Tuhan dan itu harus dibangun dari sana," pungkas Bob.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya