Jadi Mualaf, Bule Ini Terinspirasi Kisah Nabi Isa

Gadis mualaf cantik, Brooklyn
Sumber :
  • Tanggapan layar video YouTube

VIVA – Seorang perempuan asal Amerika memutuskan menjadi seorang muslim usai terharu mendengar cerita para Nabi. Mulai dari kisah Nabi Adam AS dengan pertemuan bersama Hawa, hingga mendengar cerita Nabi Isa AS dan konsep keesaan Tuhan.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Brooklyn, bule 26 tahun ini sudah setahun meyakini agama Islam dan menyandang gelar sebagai seorang Muslim. Bukan tanpa alasan, bule cantik itu rupanya merasa tersentuh hatinya saat mendengar kisah para Nabi dari Al-Quran. Ia pun merasa bersyukur dengan nikmat-Nya lantaran diberi kesempatan mengenal dan memeluk Islam.

"Saya menjadi seorang muslim saat berumur 25 tahun, ketika saya mendengar tentang Islam dan untuk pertama kalinya. saya berumur 26 sekarang, Alhamdulillah sudah setahun saya menjadi seorang muslim dan tidak ada kata mundur," tegas bule cantik itu dikutip dari kanal YouTube Ayatuna Ambassador.

Terpopuler: Philippe Troussier Mualaf, Timnas Portugal Keok dengan Cristiano Ronaldo

Brooklyn sendiri lahir sebagai seorang Kristen dan tumbuh dengan dikelilingi keluarga serta lingkungan yang taat beribadah. Pada awalnya, Brooklyn kecil selalu percaya pada konsep trinitas pada agama Nasrani.

"Saya tumbuh menjadi seorang kristen, saya tidak mencari agama lain, saya pikir tidak ada agama lain. Satu hal yang saya selalu konsisten, berdoa untuk dibimbing, saya berdoa agar Tuhan akan membimbing saya. Tidak peduli apa yang saya lakukan, tidak peduli hal- hal buruk, saya melakukan hal-hal baik, yang saya lakukan selama saya berdoa," tuturnya.

Ruben Onsu Mendadak Bicara Soal Dalang, Ada Kaitannya dengan Santet Stevie Agnecya?

Beruntung, doanya terkabul dengan mata hatinya yang dibukakan oleh Allah SWT. Seorang teman Brooklyn yang beragama Islam, memberinya kisah para nabi yang ternyata menuai rasa penasarannya. Awalnya, Brooklyn terkesima dengan kisan Nabi Adam dan Hawa. Namun, itu berlanjut hingga kisah nabi lainnya, termasuk Nabi Isa. 

"Saya ingat ketika saya masih seorang kristen dan teman saya memberi tahu saya tentang adam dan hawa, dan bagaimana muslim mempercayai adam dan hawa apa yang orang muslim ketahui tentang adam dan hawa. Dia mulai menceritakan kepada saya seperti semua cerita ini dan cerita mendetail ini tentang semua nabi, ada nabi musa, nuh, yesus, abraham saw, (pandanganku) berubah," terangnya.

Tanda tanya besar pun hinggap di kepalanya lantaran ia lebih mengenal nabi Isa sebagai Yesus yang diyakininya sebagai Tuhan selama ini. Dari sini, Brooklyn mulai mempelajari Islam lebih dalam hingga menemukan dua perbedaan mencolok dari agama nasrani yang diyakininya saat itu.

Brooklyn benar-benar meyakini dan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Kalimat syahadat pun terucap dengan lancar dan kebahagiaan begitu membuncah dari hatinya.

"Yesus kristus bukan Tuhan. Tuhan bukan trinitas, saya hanya sangat senang bahwa Allah menjadikan saya seorang muslim, saya bahkan tidak bisa mengungkapkan perasaan," bebernya.

Lebih lanjut, Brooklyn selalu memandang bahwa Islam adalah cara hidup yang lengkap di mana itu adalah pedoman bagi seluruh umat manusia dari Allah pencipta alam semesta. Cara hidup Islam mencakup semua hal yang dilakukan orang dalam hidup para Muslim dengan tujuan penciptaan kita dan takdir akhir kita.

Dengan cara hidup Islam pula, kita dibimbing menjadi kepribadian yang lebih baik agar mampu bersosialisasi dengan moral yang baik. Brooklyn menyadari bahwa cara hidup Islam juga berarti tunduk dan taat pada perintah Allah SWT.

"Penerimaan perintah Allah dan ketaatan berarti mengamalkan perintah Allah penyerahan dan ketaatan kepada Allah membawa kedamaian. Itulah sebabnya Islam juga berarti kedamaian orang yang menerima cara hidup Islam dan mengamalkannya adalah seorang muslim sesuai ajaran Nabi," kata dia.

Sang ibunda yang mendengar kisah Brooklyn soal konsep keesaan Allah dan kisah para nabi, membuatnya juga meyakini islam. Kini ibunda Brooklyn juga memutuskan memeluk agama Islam dan menjadi mualaf.

"Tuhan hanya satu dan jika Anda tahu apa yang saya tahu maka Anda akan percaya juga," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya