5 Fakta Pahit Pernikahan yang Disimpan Rapi Setiap Pasangan

Ilustrasi menikah
Sumber :
  • Instragram

VIVA – Tampaknya hampir semua orang yang hidup di dunia, baik laki-laki atau perempuan sangat menantikan yang namanya momen sakral pernikahan. Ketika seorang remaja menginjak usia di atas 20, mungkin sudah mulai terbayang tentang pernikahan, terutama soal keindahan dan sesuatu yang manis hidup bersama pasangan. Apalagi jika melihat teman-teman yang sudah menikah dan bahkan sudah memiliki anak yang tampaknya bahagia menjadi keluarga kecil. 

Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

Namun jangan salah, membina rumah tangga itu tidak selalu hangat dan mudah seperti yang dibayangkan. Akan momen pahit dalam hubungan dengan pasangan yang membuktikan bahwa cinta saja tidak bisa mengarungi luasnya lautan dalam membina bahtera rumah tangga. Banyak sekali fakta pahit tentang pernikahan yang sebenarnya jarang diungkapkan pasangan yang sudah menikah. 

Bahkan, mereka bisa menyusun dengan rapi kepahitan dalam pernikahan tersebut. Mungkin jarang atau tidak ada orang yang akan memberitahu kamu mengenai fakta-fakta pahit mengenai pernikahan. Nah, supaya kamu tidak terkejut dengan banyaknya tantangan dalam membangun kehidupan bersama pasangan, simak ulasan berikut ini yang disadur dari berbagai sumber. 

Curhat Pengemudi Mobil Jalur Mudik Ditutup Tenda Nikahan

Ilustrasi pernikahan/pre-wedding.

Photo :
  • Freepik/freepik.diller

1. Sulitnya Mempertahankan Tetap Saling Mencintai

Pamer Foto Prewedding, Putri Isnari Banjir Pujian hingga Disebut Kajol Indonesia

Jatuh cinta dalam hubungan pernikahan mungkin sangat mudah untuk dilakukan, tapi tidak mudah untuk banyak orang dalam mempertahankan saling mencintai. Apalagi dalam suka atau duka, kamu harus tetap mencintai pasangan. Menikah bukan hanya tentang menemukan orang yang sempurna, tapi menemukan yang tepat dan bisa menerima ketidaksempurnaannya. Mengingat setiap orang yang ada di dunia tidak ada yang sempurna. 

2. Pasangan Tidak Bertanggung jawab atas Kebahagiaanmu

Hanya karena ia sudah menikah dengan kamu, buka berarti dia adalah orang yang selalu dan harus bertanggung jawab atas kebahagiaan kamu. Kebahagiaan kamu seharusnya tidak bergantung kepada orang lain. Kamu akan sering kecewa apabila berpikir bahwa pasanganlah yang memiliki tanggung jawab untuk membuat kamu bahagia. 

Sebab, tidak selamanya pasangan akan membuat kamu bahagia. Demikian pula sebaliknya bahwa kamu tidak setiap hari dapat menjadi orang yang sempurna. Kamu dan pasangan tentu saja harus mengerti jika kebahagiaan datang dari rasa syukur atas apa yang dimiliki dan diri kamu sendiri yang bertanggung jawab. 

3. Tidak Seperti Resepsi Pernikahan yang Meriah, Pernikahan Justru Bisa Suram

Sebuah jalinan pernikahan mempunyai arti bahwa kamu dan pasangan harus bekerja lebih ekstra dalam mempertahankan gejolak cinta. Akan tetapi, kehidupan dan keindahan dalam berumah tangga terjadi ketika kalian dapat bertahan dalam badai sekencang apapun sampai kembali menemukan pelangi di ujung jalan. 

Ilustrasi pernikahan

Photo :
  • postgradproblems.com

4. Tahun Pertama Pernikahan Adalah Penentuan

Ketahui bahwa tahun pertama pernikahan merupakan tahap awal penyesuaian dan transisi. Akan tetapi, bila kamu fokus kepada hal-hal positif mengenai pernikahan, bukan dalam sisi buruknya saja, kalian akan bisa melewati fase tahun pertama pernikahan. 

Selain itu, di tahun pertama pernikahan kamu akan mulai meragukan apakah pasangan adalah orang sesuai atau tidak. Bahkan, tidak sedikit yang mempertanyakan masa depan hubungan pernikahan. Ketahuilah bahwa tahun pertama pernikahan merupakan tahap penyesuaian dan transisi dalam membina rumah tangga. 

5. Harus Saling Berbagi Visi, Misi, dan Impian

Ketika memantapkan diri untuk menikah, kamu harus tahu mengenai tujuan dan harapan pasangan dalam hidup. Bila kamu sudah tahu menginginkan sesuatu yang berbeda di masa yang akan datang, perjalanan rumah tangga kalian akan dihadapi dengan berbagai rintangan.

Terlebih untuk kalian yang sama-sama keras kepala, maka salah satu harus berkorban dan merelakan impian demi pasangan. Awalnya, pengorbanan akan terasa manis dan berarti, tapi seiring berjalannya waktu akan menjadi seperti duri dalam daging. Jadi, sebelum memantapkan diri untuk melangkah ke pelaminan, pastikan untuk menyamakan visi terlebih dahulu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya