Memahami Angka Romawi, Mulai dari Sejarah sampai Cara Menulisnya

Angka Romawi
Sumber :
  • Tangkapan Layar: Instagram

VIVA – Angka romawi tentu saja sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tapi tidak jarang yang belum memahami dengan benar mengenai penulisan angka romawi tersebut. Sesuai namanya, angka romawi dipakai pada saat zaman Romawi kuno. Berbeda dengan sistem penomoran yang biasanya digunakan, penulisan angka romawi kuno adalah dengan menggunakan abjad dan utamanya huruf kapital. 

Anggota Komisi II Pastikan DPR Segera Revisi UU Pemilu

Sistem penomoran ini mencakup simbol yang terdiri atas karakter dasar dan juga karakter kombinasi. Pada dasarnya terdapat tujuh simbol dasar untuk dapat memahami jenis angka yang satu ini. Tujuh simbol angka romawi tersebut adalah I (1), V (5), X (10), L (50), C (100), D (500), dan M (1000). Nah, untuk memahami lebih lanjut mengenai sistem penomoran angka romawi, simak ulasan berikut ini yang disadur dari berbagai sumber. 

Lantas, Bagaimana Sistem Penulisan Angka Romawi?

Geger Makam Orang Kaya Ada di Penampungan Air, Kok Bisa

Sejarah Angka Romawi

Angka Romawi

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram
Jokowi Tak Berani Singgung soal Angka Jelang Pemilu 2024

Sebuah hipotesis mengatakan bahwa jenis angka ini bermula dari hitungan yang tergores kemudian dipakai oleh para penggembala di Italia dan Dalmasia hingga abad ke-19. Walaupun angka romawi ditulis dengan abjad, mulanya angka ini ditulis dengan simbol-simbol yang berdiri sendiri. Lebih lanjut menyadur dari Livescence, angka romawi dipakai pertama kali tahun 900 dan 800 sebelum Masehi. Ketika itu, angka romawi biasanya dipakai dalam perhitungan dan perdagangan. 

Ada tujuh huruf latin yang dipakai menjadi lambang angka ini yang memiliki arti tersendiri. Layaknya angka 1 yang dilambangkan dengan huruf I dan memperlihatkan satu unit atau jari. Kemudian angka romawi 5 dillambangkan dengan huruf V yang merupakan bentuk imajiner dari celah antara ibu jari dan jari telunjuk. Angka romawi 10 dilambang dengan X yang melambangkan dua jari menyilang. Lebih lanjut, ketujuh simbol angka romawi tersebut adalah I, V, X, L, C, D, dan M. 

Pemakaian Angka Romawi

Angka Romawi

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Angka romawi sering kita temukan dalam bahasa Indonesia, misalnya dalam penulisan sultan Yogyakarta yang memakai urutan dengan angka romawi. Saat ini, Yogyakarta dipimpin oleh sultan kesepuluh atau Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain itu, angka romawi juga kerap dipakai dalam jam, baik jam tangan atau jam dinding. Angka romawi juga dipakai dalam perhelatan akbar seperti yang baru dilaksanakan yaitu Pekan Olahraga Nasional ke-20 atau PON XX. 

Penulisan angka romawi juga sangat lazim dipakai di lingkungan pendidikan. Kelas di sekolah umumnya memakai angka romawi, contohnya adalah kelas V guna memperlihatkan Kelas 5 Sekolah Dasar. Dalam kimia juga menggunakan angka romawi guna memperlihatkan kelompok dari tabel periodik. Angka ini juga dipakai dalam tata nama anorganik, untuk bilangan oksidasi dari kation yang bisa mengambil sejumlah muatan positif berbeda.

Cara Membaca Angka Romawi

Angka Romawi

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Seperti yang telah disinggung bahwa urutan angka romawi adalah gabungan dari ketujuh huruf latin. Kombinasi tersebut tentunya tidak sembarangan ditulis, sebab kesalahan penempatan satu huruf saja dapat mengubah makna dari angka ini. Contohnya saat penulisan angka 9 dalam romawi adalah IX sementara angka 11 dalam romawi adalah XI. Kesalahan penulisan angka I dalam romawi tentunya akan membuat makna yang salah. 

Sebetulnya menulis angka romawi cukup sederhana, bila satu atau lebih huruf romawi ditambahkan setelah huruf (simbol angka) yang lebih besar, maka ini adalah penjumlahan. Contohnya dalam angka romawi 6 yaitu VI. Huruf V merupakan lambang dari angka 5 dan ditambahkan I setelah huruf V sehingga sama dengan 5 ditambah 1, hasilnya adalah angka 6 atau romawi VI. 

Sebaliknya, bila satu atau lebih huruf disimpan di belakang huruf (simbol angka) yang lebih besar, ini artinya adalah pengurangan. Dapat dilihat dalam angka romawi 4 yang disimbolkan dengan huruf IV. Huruf I disimpan di belakang huruf V sehingga 5 dikurangi 1 sama dengan 4 dan kemudian muncul simbol IV sebagai angka romawi 4. 

Cara Menulis Angka Romawi

Angka Romawi

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Tulis Angka Desimal

Ketika menulis angka romawi, sebaiknya ditulis dengan bentuk angka desimalnya. Seperti kamu ingin menulis bilangan dua ribu empat ratus dua puluh delapan, maka ditulis dengan format angkanya terlebih dahulu menjadi 2.428. 

Jabarkan Anga Desimal Tersebut

Menyebutkan angka desimal adalah dengan memecahkan angka tersebut. Dengan contoh bilangan yang tadi, jika dijabarkan maka bentuknya akan menjadi 2.000 + 400 + 20 + 8.

Tulis Penjabarannya ke dalam Angka Romawi

Setelah menjabarkan angka tersebut, kini kamu dapat menuliskan angka romawi. Inilah mengapa pentingnya dalam menghafalkan karakter dasar angka romawi terlebih dahulu. Sebab, untuk memudahkannya kalian harus menulis bilangan tersebut. 

Sistem penulisan angka romawi terdiri atas dua jenis. Pertama adalah tidak diperbolehkan mengulang angka lebih dari tiga kali, kecuali III. Angka romawi yang dapat diulangi hanya I, X, C, dan M. Sementara untuk V, L, dan D tidak bisa. Misalnya, untuk penulisan angka 15 dalam angka romawi tidak bisa dengan memakai VVV. Format penulisan yang benar untuk angka 15 adalah XV. 

Bila kembali pada contoh angka 2.428 di atas, maka kamu dapat mengubah menjadi angka romawi dengan MM + CD + XX + VIII. Sehingga bentuk bilangan romawi angka 2.428 adalah MMCDXXVIII. 

Urutan Angka Romawi dari 1 Sampai 100

Angka Romawi

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

1 = I

2 = II

3 = III

4 = IV

5 = V

6 = VI

7 = VII

8 = VIII

9 = IX

10 = X

11 = XI

12 = XII

13 = XIII

14 = XIV

15 = XV

16 = XVI

17 = XVII

18 = XVIII

19 = XIX

20 = XX

21 = XXI

22 = XXII

23 = XXIII

24 = XXIV

25 = XXV

26 = XXVI

27 = XXVII

28 = XXVIII

29 = XXIX

30 = XXX

31 = XXXI

32 = XXXII

33 = XXXIII

34 = XXXIV

35 = XXXV

36 = XXXVI

37 = XXXVII

38 = XXXVIII

39 = XXXIX

40 = XL

41 = XLI

42 = XLII

43 = XLIII

44 = XLIV

45 = XLV

46 = XLVI

47 = XLVII

48 = XLVIII

49 = XLIX

50 = L

51 = LI

52 = LII

53 = LIII

54 = LIV

55 = LV

56 = LVI

57 = LVII

58 = LVIII

59 = LIX

60 = LX

61 = LXI

62 = LXII

63 = LXIII

64 = LXIV

65 = LXV

66 = LXVI

67 = LXVII

68 = LXVIII

69 = LXIX

70 = LXX

71 = LXXI

72 = LXXII

73 = LXXIII

74 = LXXIV

75 = LXXV

76 = LXXVI

77 = LXXVII

78 = LXXVIII

79 = LXXIX

80 = LXXX

81 = LXXXI

82 = LXXXII

83 = LXXXIII

84 = LXXXIV

85 = LXXXV

86 = LXXXVI

87 = LXXXVII

88 = LXXXVIII

89 = LXXXIX

90 = XC

91 = XCI

92 = XCII

93 = XCIII

94 = XCIV

95 = XCV

96 = XCVI

97 = XCVII

98 = XCVIII

99 = XCIX

100 = C

Direktur Eksekutif lndikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi

Lonjakan Suara PSI Jadi Sorotan, Burhanuddin Muhtadi Sempat Bilang Begini

Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini menjadi sorotan banyak pohak karena mengalami lonjakan yang signifikan dalam waktu singkat.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2024