Masuk Islam, Pria Ini Jadi Mualaf Usai Tonton Debat Agama di YouTube

Latino Heat, pria Mualaf asal Meksiko
Sumber :
  • Tanggapan layar video YouTube

VIVA – Namanya Latino Heat, pria asli Meksiko ini diketahui merupakan pria Katholik yang rajin beribadah. Sebelum memeluk Islam, selama 19 tahun lamanya, Latino diketahui selalu mengikuti ajaran agamanya terdahulu seperti baptisan, komuni, konfirmasi, rekonsiliasi.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

"Saya adalah seorang Katholik yang cukup baik maksudnya saya adalah tipe orang yang bangun 06.00 pagi dan pergi ke gereja tidak selalu tapi sebagian besar hari Minggu. Saya pergi ke sekolah swasta selama delapan tahun saya menulis melayani membantu Imam," kata dia dikutip dari tayangan YouTube.

Namun tepat di tahun 2020 lalu dia mulai memiliki keraguan dalam keimanannya. Dia mengungkap ingin lebih dekat dengan Tuhan, namun dia tidak pernah benar-benar gemar untuk berdoa kepada Saint/perawan Maria.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Di usianya yang menginjak 18/19 tahun, dirinya yang sudah masuk Universitas memutuskan untuk mengikuti klub agama Kristen. Di sana dia mempelajari alkibat bersama dengan orang yang hebat.

Tetapi ketika mereka ingin berbicara denganku satu persatu disitulah aku jatuh karena mereka mulai mengajukan pertanyaan pribadi. Seperti asal usulnya hingga latar belakang agama yang dianutnya.

Profil Daud Kim YouTuber Korea yang Dituding Bangun Masjid Hanya Demi Konten

"Mereka mulai mengajukan pertanyaan pribadi. Siapa kamu apa latar belakangmu Iman sejatimu dan mengapa kamu di sini. Dan aku mengatakan kepadanya saya Elduardo, saya Meksiko saya seorang Katholik,” ungkapnya.

Latino Heat, pria Mualaf asal Meksiko

Photo :
  • Tanggapan layar video YouTube

“Setelah mereka mendengar kata Katholik secara harfiah setiap orang di meja berbicara denganku di klub menyerangku seperti secara verbal tidak seperti secara fisik," kata dia.

Dia menambahkan bahwa beberapa orang di klub itu kemudian mengucilkannya lantaran agama yang dianutnya. Mereka itu kemudian mengatakan bahwa agama yang dianutnya kala itu adalah salah.

"Mereka menyerangku 'oh anda hidup dengan kebohongan, kalian memuji berhala kamu ini, kamu itu, itu salah' dan aku merasa buruk saya seperti kita Kristen bro kita percaya pada Kristus ayolah. 'Tidak tidak kamu berbeda. Kamu bukan Kristen, kita Kristen sejati kamu adalah Kristen palsu'," lanjut dia.

Diungkap oleh Latino, dia kemudian ingin menemukan diri dan memperbaiki diri setelah mendapat kritikan dari sebagian temannya di klub agama itu.

"Saya ingin menemukan diriku dan memperbaiki diriku sendiri, itulah mengapa tahun lalu saya mencukur rambut saya dan mulai membuat perubahan. Saya mulai meninggalkan gereja katolik karena alasan yang jelas saya tidak percaya dalam berdoa kepada maria/saint/yesus Kristus itu tidak masuk akal bagiku dan Islam selalu punya tempat di dalam diriku," kata dia.

Diakui Latino dia selalu memiliki ketertarikan pada islam saat masih muda, dia mendengarkan nasyid. Dia juga beberapa kali mengatakan Allahu Akbar. Dia tau makna Allahu Akbar itu, berarti hebat, namun dia mengatakan itu hanya untuk bersenang-senang.

Ketertarikannya pada islam dimulai dengan menonton debat antara agama Islam dan agama Kristen. Antara Mohammed Hijab dan atheis, Ali Dawan dan orang-orang tertentu.

"Sebelum menonton aku seperti apa kamu tahu? aku tim Kristen setelah menonton video saya seperti 'Muhammad Hijab memiliki point, Ali dawah masuk akal dan mereka tidak bisa, mereka tidak bisa membantah argumenku. Kalian punya poin bagus fakta kebenaran berbicara lebih, debat yang kutonton, semakin kumenikmati pengetahuan yang kutahu tentang Islam adalah melalui debat antara Kristen dan Islam atau Islam versus agama lain," kata dia.

Tidak hanya itu saja, dia juga sempat berkomentar ke salah satu video TikTok miliki Mohammed Hattin. Dia sempat berkomentar tentang ketertarikannya untuk menjadi Mualaf.

"Saya mengomentari salah satu video TikTok Mohammed Hattin, 'saya tertarik dengan Islam, saya sudah melihatnya cukup lama sekarang, bagaimana cara menjadi Mualaf?'," kata dia melanjutkan.

Setelah berkomentar di video itu, ternyata banyak komentar dari netizen yang mempertanyakan keseriusan pria Meksiko itu. Bahkan sampai ada seseorang yang menegurnya di Instagram. Orang itu kemudian mengatakan mereka membaca komentar Latino dan dia akan membantunya untuk mengenal Islam.

"Dia adalah anak laki-laki bernama Rinor atau Reiner. Dia menegurku, mengirimiku tautan ke dokumen dan video tertentu untuk memperluas pengetahuanku. Dia berkata keajaiban quran itu sangat bagus di YouTube tontonlah saya merekomendasikannya," kata dia.

Melalui tontonan YouTube itu dia juga mulai mengetahui beberapa pengetahuan seperti tentang poligami yang sempat menuai sejumlah kritikan di masyarakat.

"Saya membacanya seperti mengapa dikatakan poligami tetapi begitu Anda mengerti sepenuhnya dan masuk lebih dalam ayat oke sekarang masuk akal, dan ku seperti biarkan saya mengucapkan syahadat bagaimana anda mengatakannya dan pada 12 Juni 2020 saya mengirim rekaman suara ke kawanku mengucapkan syahadat, saya melakukannya tiga kali percobaan, saya merasa lega, saya merasa seolah-olah bebas saya tidak tau saya menjadi emosional tetapi itu hanya terasa enak," ungkap Latino.

Latino diketahui menjadi Mualaf pada 12 Juni 2020. Meski telah menjadi mualaf, diawalnya menjadi Muslim tidaklah mudah.

"Dan saya tidak tau harus berbuat apa itu sebabnya saya mulai sholat sangat terlambat itu sebabnya makan babi nanti, atau minum alkohol nanti, karena saya tidak terbiasa dengan gaya hidup Muslim karena kupindah agama di musim panas dan setiap musim panas saya pergi ke meksiko dan saya cenderung melakukan banyak hal haram di meksiko seperti minum-minum, keluar dengan gadis-gadis dan hal seperti itu," kata dia.

Meski begitu dia berusaha untuk menyesuaikan diri dan mengubah gaya hidupnya. Dia mulai melakukan yang terbaik seperti sholat tepat waktu.

"Saat saya berbicara saya harus shalat tetapi akan kulakukan Insya Allah kulakukan. Kamu harus shalat, kamu harus membaca Quran, kamu harus menumbuhkan imanmu, kamu tidak bisa begitu saja bangun suatu hari katakan 'aku muslim tidak tidak itu proses. Yang kubutuhkan tiga bulan belajar dan kemudian saya masih belajar setiap hari," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya