Operasi Pasar 'Menghidupkan' Daya Beli Masyarakat

Minyak goreng.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng masih dijumpai di beberapa lokasi di Indonesia, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat Yogyakarta, PTPN Group menyiapkan 2.000 liter minyak goreng dan 2.000 kg gula merek Nusakita.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro, menjelaskan bahwa sejak Januari lalu PTPN Group sudah dan terus memasarkan 6.000 ton minyak goreng per bulan dengan harga terjangkau ke berbagai wilayah.

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Capai 193,6 juta, Airlangga: Ada Andil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dari jumlah tersebut 4.000 ton di antaranya minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah. Untuk sementara 80 persennya memang masih untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara sampai Aceh, lantaran pabrik PT Industri Nabati Lestari (PT INL), anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang memproduksi minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara.

Operasi pasar murah minyak goreng ini kami utamakan di wilayah Sumatera Bagian Utara, karena biaya logistik lebih murah. Saat ini, kami melakukan operasi pasar di Yogyakarta, sekaligus menjadi bagian dari upaya kami untuk melakukan penetrasi pasar di wilayah Jawa," kata Dwi, Minggu, 27 Februari 2022.

Luhut Jamin Pemerintah Bayar Klaim Rafaksi Minyak Goreng Rp 474,8 Miliar ke Pengusaha

Dalam operasi pasar ini, ia menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp14 ribu per liter dan yang kemasan sederhana Rp13.500 per liter. "Kita jual minyak curah juga atas izin Kementerian Perdagangan dengan harga Rp11.500 per liter," jelasnya.

Operasi pasar murah minyak goreng merupakan bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara selaku BUMN yang memiliki kebun tebu dan kelapa sawit, untuk menjalankan amanat Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dari komoditas Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.

"Tentunya, kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar murah," tutur dia. Minyak goreng merek Nusakita diproduksi oleh PT Industri Nabati Lestari (PT INL) yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara.

PT INL juga sudah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri.

Dengan kapasitas produksi yang dimilikinya, PT INL mampu memenuhi kurang lebih dua persen per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya