Dilema Tradisi Lebaran, Perlukah Beli Pakaian Baru Agar Trendi?

Ilustrasi busana muslim .
Sumber :

VIVA – Membeli baju baru saat Ramadan terutama menjelang lebaran merupakan tradisi turun-temurun yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16. Karenanya, tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan lebaran. Namun, perlukah tradisi ini tetap dijalani?

Sempat Dilarang Nabi, Bagaimana Hukum Ziarah Kubur di Hari Lebaran? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Bahkan menurut survei JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021, meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat besar (45%) diantara kebutuhan lainnya. Tak heran, influencer sekaligus fashion hijab Aghnia Punjabi menyebut kondisi ini sebagai fast fashion. Hal tersebut didorong dengan situasi untuk tampil cantik saat hari raya tiba.

“Dalam industri fashion, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru. Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya," tutur pengusaha fashion ini, dikutip dari keterangan pers Vanish.

Ria Ricis Lebaran Bareng Anak, Teuku Ryan Malah Pulang Kampung

Namun mirisnya, 3 dari 10 orang Indonesia mengaku menyingkirkan sepotong pakaian setelah mengenakannya hanya sekali (Omnibus YouGov, 2017). Di sisi lain, masih banyak masyarakat kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan membeli baju baru untuk merayakan lebaran. 

Sebagai seorang Muslimah, Aghnia pun percaya keberhasilan ibadah Ramadan tidak hanya tercermin dari berpuasa sebulan penuh melainkan juga dari bagaimana kita mendorong diri untuk menjadi lebih baik, salah satunya dalam hal konsumsi pakaian. Ia menerapkan konsep one in, one out, yaitu saat membeli baju baru, saya akan memilih pakaian lama yang bisa disumbangkan ke sesama yang membutuhkan. =

Bikin Geram, Netizen Temukan Prilly Latuconsina Masak Hidangan Lebaran Pakai Gas Subsidi

"Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain, kita juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah pakaian yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan," ujarnya.

Donna Agnesia.

Photo :
  • Instagram/dagnesia

Senada, artis Donna Agnesia juga menekankan pentingnya merawat pakaian lama agar tetap layak pakai dibanding membeli banyak busana baru. Salah satunya dengan mencuci dan merawat dengan tepat sehingga pakaian tetap wangi dan bersih saat dikenakan ketika hari raya Idul Fitri.

"Saya percaya merawat pakaian yang kita miliki dengan sepenuh hati, salah satunya dengan cara mencucinya menggunakan pembersih noda yang dapat membuat pakaian bersih, warna terlihat cerah dan tampak seperti baru, merupakan kebiasaan baik yang dapat memperpanjang masa pakai pakaian," kata Brand Ambassador Vanish ini.

Sumbang pakaian lama

Istri Darius Sinathrya itu melanjutkan bahwa untuk membantu mengurangi personal fashion waste, bisa memanfaatkan momen-momen istimewa. Salah satunya seperti Ramadan ini untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama dengan cara menyumbangkan pakaian lama kita. 

"Sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap sang pemilik baru, sebelum menyerahkan pakaian lama kita, alangkah lebih baik jika kita memastikan pakaian tersebut dalam keadaan bersih dan tampak layak untuk dipakai," tuturnya.

Bertepatan dengan momen Ramadan tahun ini, Reckitt Indonesia melalui Vanish, menginisiasi gerakan #BahagiaBerbagiBaju untuk mengajak masyarakat Indonesia menyumbangkan pakaian lama layak pakai bagi mereka yang membutuhkan sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian. Program ini juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat. 

“Mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran, maka melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan kembali’ pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini," kata Marketing Director Reckitt Indonesia, Rahul Bibhuti.

Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian lama layak pakainya, Vanish menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan seperti Transmart & Lottemart. Vanish juga bekerja sama dengan Paxel dalam menyediakan layanan penjemputan sumbangan pakaian lama layak pakai di lebih dari 40 kota di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya