Tradisi Idul Fitri, Yuk Kirim Hampers Ramah Lingkungan

Ilustrasi Sampah Plastik
Sumber :
  • ist

VIVA – Tak lengkap rasanya lebaran Idul Fitri tanpa tradisi saling mengirim hampers kepada keluarga dan kerabat. Bingkisan hampers yang personal pun kerap dipilih agar tampilannya menarik dengan deret hiasan yang tak biasa. Namun sayangnya, banyak yang tak menyadari bahaya di balik bingkisan hampers tersebut.

Membudayakan Gaya Hidup Ramah Lingkungan dengan Panel Surya

Ya, pemakaian plastik hingga berlapis-lapis biasanya dipilih untuk mempercantik hiasan hampers dan pengiriman lebih aman. Tetapi, sampah plastik itu bisa berdampak pada lingkungan. 

Pendiri dan direktur pelaksana Waste4Change Indonesia Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan studi terakhir yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa pada 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 175.000 ton sampah setiap harinya atau sekitar 14 persen atau 24.500 ton plastik per hari. Sekitar 81 persen sampah di Indonesia juga tidak dipilah. 

Merawat kulit dari Bahan Vegan

Selain itu, kemasan isi ulang dan berbagai jenis plastik lunak akan dibuang dan menjadi sampah karena tidak dapat didaur ulang, tidak seperti botol dan sampah plastik keras yang lebih mudah didaur ulang.

Maka dalam upaya mencapai nol dampak untuk lingkungan (zero environmental impact), Novo Nordisk Indonesia melaksanakan berbagai kegiatan. Ini termasuk mengalihkan metode pengiriman produk, dari angkutan udara menjadi angkutan laut dan meluncurkan kampanye internal: “Plastic Funtastic: Turning Your Plastic Waste into Something Fantastic,” yang mendorong karyawan mengurangi penggunaan plastik. 

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi global Circular for Zero, sebuah inisiatif global Novo Nordisk untuk mencapai zero environmental impact (nol dampak untuk lingkungan) atau mengurangi pencemaran lingkungan. Misalnya, Novo Nordisk menyadari bahwa pengiriman produk menghasilkan limbah CO2 yang cukup banyak sehingga Novo Nordisk memutuskan untuk beralih ke metode pengiriman melalui laut. 

Novo Nordisk Indonesia Finance & Operations Director Rasmus Hansen menjelaskan, ambisi pihaknya untuk mencapai zero environmental impact merupakan landasan aspirasi dalam rangka menjadi perusahaan dengan bisnis yang berkelanjutan. Untuk memimpin dan menjadi yang terdepan dalam perubahan, kami telah menerapkan pendekatan yang cukup berani, berdampak luas, dan diterapkan di seluruh bagian perusahaan untuk mengatasi masalah lingkungan. 

Ilustrasi Sampah Plastik

Photo :
  • ist

"Pengiriman udara merupakan pendorong utama pencemaran lingkungan karena menghasilkan 75 persen dari total emisi CO2 dalam distribusi produk. Dengan beralih ke metode pengiriman dengan angkutan laut, Novo Nordisk Indonesia berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon perusahaan dan dengan demikian selangkah lebih maju dalam mencapai zero environmental impact," kata dia.

Selain itu, perusahaan juga mengadakan kampanye “Plastic Funtastic” yang menjadi bagian dari kegiatan TakeAction Novo Nordisk dan merupakan program sukarela yang melibatkan karyawan global Novo Nordisk untuk mendorong perubahan di bidang kesehatan, sosial, dan lingkungan. Sebagai kampanye internal, kegiatan tersebut mengajak karyawan Novo Nordisk Indonesia untuk proaktif mengurangi sampah plastik. 

Dalam kampanye ini, karyawan Novo Nordisk Indonesia diajak untuk mengumpulkan dan mengirimkan sampah plastik yang telah dibersihkan ke sejumlah tempat yang sudah ditentukan. Sampah plastik tersebut kemudian didaur ulang dan diubah menjadi batu bata dan digunakan untuk membangun kamar mandi umum di Kampung Pemulung di Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten. Proyek ini berhasil membantu 100 keluarga pemulung di area tersebut.

Novo Nordisk Indonesia Market Access & Public Affairs Director Banarsono Trimandojo menambahkan bahwa visi pihaknya adalah untuk mencapai zero environmental impact dan masa depan yang terbebas dari limbah, baik limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi perusahaan atau dari kehidupan pribadi karyawan Novo Nordisk. Melalui kegiatan TakeAction, kami berhasil mengurangi 125 kilogram sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah atau bahkan ke laut dan sungai. 

"Pada saat yang sama, kami berkontribusi membantu masyarakat. Kami meyakini bahwa tindakan kolektif ini sangatlah penting, itulah sebabnya kami akan selalu melibatkan karyawan dan mitra bisnis kami untuk terus mengambil andil dalam menjaga lingkungan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya