Puasa Syawal dan Keutamaannya, Ini Waktu yang Dianjurkan

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Setelah melaksanakan bulan suci Ramadhan selama satu bulan penuh, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa syawal. Ini merupakan puasa sunah yang dikerjakan setelah hari raya idul fitri. 

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Diskon Hingga Rp 800 Ribu, Bisa Buat Hadiah Lebaran

Kapan puasa syawal dilaksanakan?

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report
4 Potret Adem Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah Mualaf

Puasa syawal dilaksanakan selang sehari hari raya idul fitri pada 2 syawal. Jika tahun ini dilaksakanan pada Senin, 3 Mei 2022. Melansir dari situs NU Online, puasa sunah ini dilaksanakan selama enam hari di bulan syawal.

Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan enam hari puasa syawal setelah satu bulan puasa Ramadhan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa. Dalam hadits beliau bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).

Telkomsel Kasih Kabar Positif

Keutamaan Puasa Sunnah Syawal

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report

Ada beberapa keutamaan jika melaksanakan puasa sunnah syawal, diantaranya:

1. Penyempurna puasa Ramadhan

Salah satu manfaat melaksanakan ibadah sunnah yaitu sebagai penyempurna ibadah fardhu. Sebagaimana sholat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi sholat fardhu. Demikian juga puasa sunnah Syawal bisa menjadi penyempurna puasa Ramadhan.  

2. Pahala puasa satu tahun  

Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan, bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Berdasarkan penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun. 

3. Tanda diterimanya puasa Ramadhan  

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah yakni konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitu juga dalam puasa Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan yaitu seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya. 

4. Sebagai tanda syukur  

Melaksanakan puasa sunnah Syawal adalah bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah swt baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” 

[dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)  

5. Menjaga konsistensi ibadah  

Selesainya bulan Ramadhan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya dengan cara berpuasa sunnah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya