- indonesiakaya
VIVA – Karya sastra bisa jadi pengalaman artistik yang mengharukan dan indah. Penulisan yang bagus dapat membawa kita merasakan langsung alur cerita dan emosi yang mungkin tidak akan kita temui dalam keseharian kita. Sastra juga dapat memperluas pemahaman kita tentang segala hal terkait dunia dan alam semesta.
Khususnya dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai buku-buku horor, buku bertemakan horor akhir-akhir ini menjadi satu bacaan favorit di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Buku yang menyajikan banyak kisah seram dan misteri ini dijamin akan membuat pembacanya terbawa suasana dalam cerita horor tersebut.
Dilansir dari banyak sumber, berikut adalah 10 buku horor paling mengerikan yang pernah ada:
1. Essential Tales and Poems
Edgar Allan Poe
Edgar Allan Poe dikenal sebagai penulis hebat dalam cerita detektif dan fiksi horor, ia memiliki bakat menanamkan rasa takut yang mendalam di semua karya tulisnya. Karakter dan naratornya cenderung ke arah yang rapuh secara mental dan gila, merupakan manifestasi dari proses pemikiran yang tidak normal.
Dibalik popularitasnya sebagai sastrawan Amerika yang suka menulis cerita dark, Poe juga memiliki kisah hidup yang dark. Diremehkan, kehilangan, frustasi, semua sudah pernah Poe rasakan. Dalam buku ini, Poe memanfaatkan ketakutan semua orang dan mengatakan, bahwa dunia dan orang-orang di sekitar kita tidak seperti apa yang kita lihat.
2. House of Leaves
Mark Z. Danielewski
House of Leaves atau Rumah Daun adalah salah satu buku paling menakutkan yang pernah ditulis. Dari premis horor yang cukup standar (mengungkap bagian dalam sebuah rumah) Danielewski memutar kisah yang memusingkan dengan melibatkan banyak narator yang sedikit sulit dimengerti, misteri tipografi, dan catatan kaki berulang yang berhasil menyeret pembaca ke dalam cerita dan kemudian membuat mereka meragukan persepsi mereka sendiri tentang cerita itu.
Ini adalah trik yang belum pernah dilakukan orang lain dengan efek dramatis seperti itu, merupakan pengalaman partisipatif daripada karya sastra lainnya yang mengingat kegilaan gelap pada intinya, belum tentu merupakan pengalaman yang menyenangkan.
3. Rosemary's Baby
Ira Levin, Otto Penzler
Rosemary (Mia Farrow) pindah ke sebuah apartemen di New York bersama suaminya yang seorang aktor, Guy Woodhouse (John Cassavete). Setelah cukup lama kesulitan untuk memiliki anak, keajaiban yang dinanti akhirnya tiba juga, Rosemary mengandung.
Kita akan dibawa dalam kisah seorang ibu hamil sementara kisah yang dilakukan karakter lain adalah misteri, kita akan dibuat paranoid dan curiga dengan karakter-karakter lainnya. Memiliki unsur sekte iblis di dalam kisahnya. Namun, hal ini tidak akan benar-benar diperlihatkan sebelum babak terakhir, benar-benar adegan terakhir dalam film.
Kita akan dibuat pusing dengan berbagai persepsi;, Apa apartemennya berhantu? Apa tetangga Rosemary yang perlu diwaspadai? Apa ini hanya fenomena halusinasi yang berpadu dengan baby blue semata? Ada banyak ketidakpastian, dan ketidakpastian membuat kita ketakutan.
4. TEMAN
Jounatan Guntur Alam
Konon, tiga puluh tahun lalu, terjadi pembunuhan di sekolah Jounatan. Namun peristiwa itu ditutupi pihak sekolah. Tak banyak yang tahu, termasuk murid-murid di sana. Lalu, tiba-tiba seorang anak kelas sepuluh mengungkap cerita terlarang itu kepada Jou. Katanya, arwah korban yang terbunuh itu akan menuntut balas.
Kesurupan massal terjadi di sekolahnya, tak hanya satu, tetapi berulang kali. Teman-teman Jou pun mulai diteror sesuatu yang tak kasatmata.
Ilustrasi buku menyeramkan.
- U-Report
5. Rahasia Ayu
Lexie XU
Pada hari ulang tahun kematian Leoni, Ayu menerima SMS aneh yang membuat sebuah aplikasi misterius bernama ‘jangan diklik’ terpasang di ponselnya. Melalui aplikasi itu, Ayu menemukan catatan harian Leoni yang menceritakan hari-hari terakhirnya sebelum meninggal.
Sejak itu, kecelakaan demi kecelakaan tragis menghantui teman-teman yang dulu mencelakai Leoni. Orang-orang lain mengira semua itu kebetulan, tetapi Ayu tahu hantu Leoni lah yang sedang membalaskan dendamnya.
6. Penpal
Dathan Auerbach
Penpal diceritakan melalui serangkaian ingatan non-linear oleh narator anonim yang mencoba memahami peristiwa misterius yang terjadi padanya selama masa kecilnya, yang kebenarannya telah dirahasiakan darinya oleh ibunya sepanjang hidupnya.
7. Merinding #2
Tuti Kasih
Malam itu, Sonny tidak bisa tidur. Ia lantas membuka sedikit gorden jendelanya, siapa tahu perasaan mengantuk mendatanginya. Namun, matanya justru menangkap seseorang tengah berdiri di teras rumah tetangganya yang baru saja meninggal.
Itu Pak Johan, tetangganya yang baru saja meninggal, Sonny buru-buru menggedor pintu kamar orang tuanya. Ketika orang tuanya membukakan pintu, terdengarlah suara pintu depan rumah diketuk.
8. Wingit
Sarah Wijayanto
Novel ini terdiri dari tujuh bab, yang setiap babnya mengisahkan mengenai sosok berbeda yang berada. Kemudian sosok tersebut menceritakan mengenai kisah hidupnya. Salah satu sosok yang diceritakan dalam novel ini adalah Siti
Beberapa sosok lain yang dikisahkan dalam novel ini, yaitu sosok Ningsih, Marni, dan Mary. Sara Wijayanto menceritakan semua sosok dalam novel ini dengan cukup detail dan menggunakan sudut pandang orang pertama
9. Pet Sematary
Stephen King
Bercerita tentang keluarga yang menghuni rumah baru mereka, dan tanah kuburan yang dapat membangkitkan siapa saja yang telah mati, dalam buku ini Gage yang berusia dua tahun terbunuh oleh truk yang melaju kencang. Diatasi dengan keputusasaan, Louis mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali putranya dengan bantuan tanah pemakaman.
Jud mencegah dia dengan menceritakan kisah Timmy Baterman, orang terakhir yang dibangkitkan oleh kuburan. Timmy Baterman tewas dalam aksi selama Perang Dunia II, dan ayahnya Bill menguburkan Timmy di tanah pemakaman itu. Timmy kembali jahat, meneror orang-orang di kota. Jud mengatakan bahwa apapun yang kembali bukanlah Timmy, melainkan "setan" yang telah merasuki mayatnya
10. Gong Nyai Gandrung
Sekar Ayu Asmara
Sebagai pengantin baru, Waru dan Kintan, mulai berburu rumah untuk mereka tempati berdua. Pilihan mereka pun jatuh pada sebuah rumah di daerah Magelang, semakin menelusuri rumah besar itu, mereka mulai menemukan ruangan-ruangan baru yang menimbulkan banyak pertanyaan.
Apalagi pendopo di halaman belakang, yang tak ditunjukkan sang broker dalam foto-fotonya; ruang bawah tanah, tempat koleksi buku-buku tua berbahasa Jawa dan Belanda, serta lukisan-lukisan sosok kuda; dan peralatan gamelan beserta gongnya yang menumpuk debu di gudang.
