Kota Lagos di Nigeria, Kota yang Bikin Kamu Auto Stress

potret kota Lagos, Nigeria
Sumber :
  • Joshua Doubek/Wikimedia

VIVA – Kepadatan penduduk di sebuah kota dapat mempengaruhi kualitas hidup warganya. Wilayah dengan kepadatan yang tinggi akan menimbulkan berbagai masalah mulai dari kesenjangan sosial, sarana dan prasarana yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan lahan untuk tinggal, kualitas air yang buruk, serta jalanan yang penuh dan sesak.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Dengan sederet problematika yang muncul, otomatis kadar stress seseorang akan meningkat. Dilansir VIVA dari vaay.com, pada tahun 2021 lima kota dengan tingkat stress paling tinggi yakni Mumbai (India), Lagos (Nigeria), Manila (Filipina), New Delhi (India), dan Baghdad (Irak).

Kali ini VIVA akan membahas tentang kota Lagos. Kota dengan tingkat stress tinggi kedua ini mempunyai sederet masalah yang bikin kamu geleng-geleng kepala. Salah satu problem yang disorot dari Lagos yaitu kemacetannya luar biasa parah. Tak hanya itu, masih ada sejumlah masalah di kota Lagos yang membuatmu auto ikut stress hanya dengan mengetahuinya.

Nyamar Jadi Pemudik, Polresta Malang Kota Amankan MAS Bawa 42 Kilogram Ganja

Berdasarkan fakta-fakta yang dipaparkan video dalam kanal YouTube Sepulang Sekolah yang diunggah pada 25 Maret 2022, berikut serba-serbi kota Lagos.

Rencana awal dijadikan kota metropolitan

Diplomasi Stadion Tiongkok, Eksploitasi Ekonomi atau Kemitraan Murni di Afrika?

potret kota Lagos, Nigeria

Photo :
  • ISeeAfrica/Wikimedia

Pada mulanya Lagos merupakan kota pesisir kecil yang berada di Nigeria, Afrika. Pemerintah berniat untuk membuat Lagos menjadi kota megah dengan gedung-gedung tinggi berjejer di pinggir laut. Namun sayang rencana tersebut gagal sehingga wilayah tepi laut menjadi kumuh dan berantakan, polusi udara yang tinggi, dan kemacetan di mana-mana.

Pertumbuhan populasi terlalu cepat

Sejak Lagos diumumkan akan menjadi kota metropolitan penduduk Nigeria berbondong-bondong hijrah untuk mengadu nasib di sana. Sejak itu pula tingkat kelahiran di Lagos membludak. Seperti yang sudah diutarakan di atas, adanya ledakan populasi membuat sederet sarana dan prasarana memburuk. 

potret kota Lagos, Nigeria

Photo :
  • Braimah Abdulrasak/Wikimedia

Parahnya, kurang dari 10 persen rumah di Lagos mempunyai saluran pembuangan air dan hanya 20 persen rumah yang memiliki akses menggunakan air ledeng. Selebihnya masyarakat Lagos buang air di pinggir laut.

Pemukiman pinggir laut terkumuh di Lagos bernama Makoko. Anehnya, Makoko tidak tertera di peta walaupun pemukiman ini luasnya cukup besar. Namun sayang pemerintah sana tak melirik daerah ini.

Kemacetan yang luar biasa 

Ada beberapa faktor yang memicu kemacetan di kota Lagos seperti banyaknya angkot khas Nigeria yang bernama Danfo sering berhenti sembarangan, berhenti terlalu lama, dan mengambil penumpang di pinggir jalan. 

Danfo, angkot khas Nigeria

Photo :
  • Oyewole Lawal/Wikimedia

Sebenarnya di sana pun ada petugas yang mengatur alur lalu lintas kota tetapi sayangnya mereka tak berani menertibkan sopir-sopir Danfo lantaran para sopir tersebut kerap membawa senjata tajam sehingga dapat melukai petugas.

Faktor kedua penyebab macetnya kota Lagos adalah angka kriminalitas yang tinggi. Oleh sebab itu demi keselamatan, warga Lagos yang mampu akhirnya membeli kendaraan pribadi. Dengan jumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum yang menumpuk di jalan, kemacetan tak bisa dihindari.

Menurut Zenger News, pada tahun 2021 terdapat 5 juta mobil pribadi setiap hari serta 200 ribu angkutan umum di jalanan kota Lagos.

Berangkat dini hari demi sekolah dan kerja

potret kota Lagos, Nigeria

Photo :
  • Solasly/Wikimedia

Akibat kemacetan yang parah, pergerakan masyarakat Lagos pun menjadi terhambat dan lambat. Bahkan para pelajar dan pekerja berangkat dari pukul 4 pagi agar terhindar dari macet. Padahal seharusnya mereka masuk antara pukul 7 dan 8 pagi.

Siklus hidup yang tergolong tidak sehat tersebut memicu dampak negatif antara lain gampang marah, lebih mudah cemas, dan risiko depresi. Selain itu, para siswa sering kali tidak sempat mengerjakan PR karena sudah kelelahan di jalan. Lagi-lagi kondisi ini membuat kualitas penduduk Lagos menurun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya