11 Sebab Mati Syahid Dalam Islam, Satu Diantaranya Akibat Tenggelam

Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • Pemprov Jabar

VIVA – Publik tengah ramai membicarakan berpulangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang tenggelam di sungai Aare, Bern Swiss, 26 Mei 2022 lalu.

Ridwan Kamil sebagai ayah dari Eril menyampaikan kondisinya yang sempurna dan tersenyum pada saat Eril ditemukan di Bendungan Engehalde.

Sudah menjadi pengetahuan umum bagi umat Islam bahwa kematian yang disebabkan karena tenggelam digolongkan dalam kategori mati syahid yang memiliki banyak keistimewaan.

Mengutip laman islam.nu.id, Rasulullah SAW bersabda terdapat beberapa kategori yang dapat disebut sebagai syarat mati syahid yang di antaranya terdapat meninggal karena tenggelam. Berikut VIVA telah merangkumnya.

1. Meninggal di jalan Allah

Terbunuh dijalan Allah disini bukan diartikan untuk orang-orang yang terbunuh pada saat berada di medan perang saja, kondisi tersebut sangat luas  dalam pengertian umum. Kondisi ini juga berlaku untuk orang orang yang wafat pada saat mengaji, shalat, menuntut ilmu, pada saat melakukan perjalanan dengan tujuan mencari ilmu atau dalam perjalanan dakwah, Maupun penegak hukum yang sedang melakukan tugasnya dengan adil.

2. Meninggal karena wabah

Rasulullah menyampaikan, orang-orang yang meninggal dikarenakan tha’un atau wabah juga merupakan golongan orang-orang yang mendapat mati syahid.

Setelah Lepas Hijab, Putri Ridwan Kamil Tegaskan Tak akan Kenakan Pakaian Terbuka

3. Tertimpa reruntuhan atau benda keras

Maksud dari benda keras di sini iyalah meninggal dikarenakan tertimpa pohon tumbang, tertimpa batu akibat longsoran, tertimpa material rumah karena gempa, tertimpa material gedung seperti halnya di Masjidil Haram beberapa tahun lalu. Dan sebagainya

Punya Harta Rp23 M, Intip Koleksi Kendaraan Ridwan Kamil yang Ditugaskan Maju Pilgub Jakarta

4. Meninggal akibat tenggelam

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud menjelaskan, jenis-jenis kategori mati syahid salah satunya adalah meninggal karena tenggelam. Meski demikian mati syahid karena tenggelam diperuntukan hanya untuk orang-orang yang telah beriman kepada Allah semasa hidup, lain halnya dengan Firaun saat tenggelam di laut merah, dimana ia baru menyadari dan mau beriman di akhir hidup.

Zara Putri Ridwan Kamil Unggah Foto Produk Pro-Israel, Langsung Tuai Hujatan

5. Meninggal karena sakit perut

Imam An-Nawawi menerangkan, orang yang meninggal dikarenakan penyakit di perutnya, baik karena tenggelam atau karena melahirkan, atau yang lainnya dianggap sebagai mati syahid. Seperti dalam hadits Riwayat Muslim, Rasulullah menerangkan, “barang siapa yang mati karena adanya penyakit dalam perut, makai a syahid

7. Meninggal karena terbakar

Dalam BAB mati syahid, orang yang meninggal dikarenakan terbakar disebut juga mati syahid. Terbakar disini biasanya dikarenakan rumah yang terbakar, kendaraan terbakar, atau karena kecelakaan saat bekerja.

8. Wanita yang meninggal saat melahirkan

Wanita yang meninggal sebab hamil atau melahirkan juga teramsuk dalam kategori orang yang digolongkan mati syahid.

9. Meninggal karena membela hartanya

Orang yang mempertahankan hartanya termasuk dalam golongan mati syahid. Maksudnya disini adalah saat mengalami pencurian dan ia melakukan perlawanan hingga tewas maka orang tersebut akan digolongkan mati syahid.

10. Membela hak keluarga

Seperti dalam hadis Riwayat At-Tirmidzi

“Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya (jiwanya) maka ia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia syahid.”

11. Tersengat ular atau digigit ular

Orang mu’min yang tewas akibat tidak sengaja tersengat ular, makai a digolongkan mati syahid, lain halnya jika orang tersebut melakukan aksi yang berbahaya terhadap hewan liat itu.

Poin-poin diatas sejalan dengan sabda yang disampaikan Rasulullah SAW sebagai berikut:

“Dari sahabat Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw suatu hari menguji sahabatnya, ‘Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah, sabar, ikhlas, dan tidak mundur, adalah syahid.’

“Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Kalau begitu, sedikit sekali orang mati syahid di kalangan umatku. Orang yang gugur di jalan Allah, orang gugur di pembaringan saat di jalan Allah, korban meninggal sakit perut, korban tersengat (ular), korban tenggelam, korban meninggal karena tenggorokan tersedak, korban diterkam binatang buas, korban jatuh dari kendaraan, orang meninggal saat lansia, korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) adalah orang yang mendapat derajat syahid, dan juga perempuan nifas yang meninggal karena mengurus balitanya. Kelak sang balita menuntun ibunya ke surga". (HR At-Thabrani).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya