- Instagram @franciscus
VIVA Lifestyle – Paus Fransiskus muncul di Myanmar untuk perdamaian Ukraina. Paus Fransiskus meminta pemimpin dunia untuk membantu orang-orang yang menderita di negara-negara yang dilanda perang terutama di Myanmar dan Ukraina.
Setelah berdoa Angelus bersama para peziarah di lapangan Santo Petrus pada 19 juni 2022. Paus Fransiskus meratapi penderitaan orang-orang Myanmar yang kekurangan bantuan kemanusian dan ada yang terpaksa harus meninggalkan rumah yang telah dibakar dan menyelamatkan diri.
"Saya bergabung dengan seruan para uskup di negeri tercinta itu, agar masyarakat internasional tidak melupakan rakyat Burma, bahwa martabat manusia dan hak untuk hidup dihormati, serta tempat-tempat ibadah, rumah sakit dan sekolah." Kata Paus Fransiskus dilansir dari Catholicherald, Rabu 22 Juni 2022.
Pasukan Militer Myanmar telah menargetkan dan menghancurkan puluhan gereja dalam serangan udara militer sejak kudeta militer Februari 2021 dimulai. Para uskup negara tersebut memberikan pernyataan menuntut penghormatan terhadap kehidupan manusia dan tempat-tempat ibadah.
Berikut beberapa fakta Paus Fransiskus yang muncul di Myanmar untuk mendoakan perdamaian Ukraina dan Myanmara, seperti dikutip dari berbagai sumber, sebagai berikut:
1. Orang Amerika Latin Pertama yang Memimpin Gereja Katolik Roma
Paus Fransiskus, juga dikenal sebagai Jorge Mario Bergoglio, berasal dari Buenos Aires, Argentina, sementara sebagian besar paus lain dalam sejarah menyebut Eropa sebagai tanah air mereka sekitar 200 orang berasal dari Italia saja.
2. Jadi Guru Sastra dan Psikologi
Dari tahun 1964 hingga 1965, Paus mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fe. Setahun kemudian, ia mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Tapi dia tidak berhenti menjadi mahasiswa, Pada tahun 1986 dia mendapatkan gelar doktor teologi di Freiburg, Jerman.
3. Kunjungan Pertama Sebagai Paus ke Brasil
Pada Juli 2013, Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Brasil, Paus Fransiskus mengatakan penanggulangan kemiskinan sebagai tiang dasar dari rencana kepausannya, ia juga mengejutkan banyak orang. dengan sikap yang lebih terbuka terhadap lingkungan, komunitas gay, dan hak-hak perempuan.
"Kami tidak setuju dalam segala hal, tetapi saya menyadari dia berbeda, mungkin karena dia orang Amerika Selatan." kata warga Saulo Palacio dilansir dari New York Time saat Puas berkunjung ke Brasil.
4. Hampir Terpilih Menjadi Paus Pada tahun 2005
Setelah kematian Paus Yohanes Paulus II, Jorge Bergoglio atau Paus Fransiskus, dilaporkan menerima suara terbanyak kedua dalam penunjukan kepausan. Tetapi Paus Benediktus XVI atau Joseph Ratzinger yang menjadi pemenangnya.
5. Suka di Ajak Foto Selfie
Paus Fransiskus secara teratur menikmati tersenyum di samping lengan terentang para penggemarnya, sebuah tradisi teknologi baru yang tidak ditemui oleh banyak paus yang telah datang sebelum dia. Padahal, langkah itu terbukti menjadi tantangan bagi dirinya mengenai keamanannya.