Biar Bisnis Kian Lancar, 500 Pelaku UMKM di Bali Diajak Melek Keuangan

Ilustrasi UMKM
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang menyumbang 60 persen dari PDB nasional. Sekitar 60 persen UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Angka tersebut meliputi 34 persen usaha menengah, 50,6 persen usaha kecil, dan 52,9 persen usaha mikro.

Digitalisasi dan Manajemen Logistik jadi Perhatian Lion Parcel untuk Dukung UMKM Jangkau Pasar

Pemerintah telah menetapkan sejumlah target untuk pengembangan UMKM nasional, antara lain meningkatkan kontribusi UMKM hingga 65 persen dari PDB nasional pada tahun 2024, menargetkan kontribusi UMKM hingga 17 persen dari total ekspor pada tahun 2024, dan digital onboarding 30 juta UMKM pada tahun 2030 .

Berdasarkan survei kuantitatif yang dilakukan Kompas, pengembangan UMKM merupakan enabler penting untuk pertumbuhan inklusif di Indonesia. Sekitar 57 persen UMKM melibatkan komunitas lokal dalam menjalankan usahanya seiring aspirasi mereka untuk memberdayakan sumber daya manusia lokal (76 persen) dan mengurangi pengangguran (69 persen).

Lagi, Bank Mandiri Raih Peringkat Satu Bank Pelat Merah Terbaik Versi Forbes

Sementara itu, akses permodalan (56 persen), kemudahan berusaha (31 persen), dan pelatihan kewirausahawan (15 persen) menjadi perhatian utama UMKM seiring tekanan-tekanan tambahan yang disebabkan pandemi COVID-19.

Untuk membantu meningkatkan literasi keuangan para pelaku UMKM, khususnya perempuan, Visa, pemimpin pembayaran digital di dunia, mengumumkan kelanjutan kampanye #IbuBerbagiBijak, program literasi keuangan yang dimulai pada tahun 2017.

Kemenkominfo Gratiskan IDTH untuk UMKM

Program ini memiliki tujuan memberdayakan pelaku usaha perempuan agar memiliki keterampilan manajemen keuangan yang lebih baik dan mengembangkan bisnis mereka. Tahun ini, program akan berlangsung di Bali menghadirkan rangkaian hybrid workshop manajemen keuangan dan usaha kecil untuk 500 pelaku UMKM perempuan di wilayah Badung dan Denpasar.

Program ini juga sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengakses pasar yang lebih luas. Program ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah daerah Bali.

“Masalah pelatihan, perizinan, pemasaran, dan juga pembukuan keuangan yang baik menjadi salah satu tantangan. Perlu kita tingkatkan kemampuan sumber daya manusia, khususnya literasi keuangan atau financial literacy. Selamat dan sukses program literasi keuangan dan inkubasi bisnis UMKM #IbuBerbagiBijak Bali 2022, saya harap kegiatan ini memberikan inspirasi kepada para hadirin (pelaku UMKM perempuan) bersama-sama dengan pemerintah, sinergi, dan kolaborasi mendukung ketahanan ekonomi masyarakat,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, Visa secara konsisten menjalankan program #IbuBerbagiBijak untuk menjangkau pelaku UMKM perempuan sebagai tulang punggung perekonomian di Bali, dan mendukung untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mereka dalam mendukung pemulihan ekonomi.

"Melalui program ini, Visa berupaya memberdayakan dan membekali para perempuan pelaku UKM dengan keterampilan dan sarana manajemen keuangan dan bisnis yang diperlukan agar dapat bertahan dalam jangka panjang, sekaligus membuka pintu bagi mereka untuk mengembangkan penjualan. Tujuan ini sejalan dengan fokus pemerintah tahun ini untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong peran strategis perempuan dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mereka go global," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Kembali bermitra bersama Maxi Consulting di tahun ini, program ini akan memberdayakan pelaku UMKM perempuan untuk lebih berorientasi ekspor, serta membantu mereka dalam memahami dan membangun  potensi untuk mengembangkan bisnis mereka ke luar wilayah.. Rangkaian workshop, dilanjutkan dengan hybrid expo dan sesi business matching, akan melibatkan narasumber praktisi dan akademisi, serta figur publik seperti Andy F. Noya, dan sejumlah mitra potensial, termasuk bisnis lokal yang mapan, seperti Titipku dan Bhinneka.

“Pandemi Covid-19 telah berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan masyarakat Bali, termasuk sebagian besar UMKM, khususnya milik perempuan, terdampak signifikan. Mereka perlu cerdas finansial dan teknologi, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan melalui business matching, dan go global untuk peluang pasar yang lebih luas. Kami yakin program #IbuBerbagiBijak ini akan membantu dan membekali pelaku UMKM perempuan dengan pengetahuan dan instrumen yang tepat untuk bertahan dan bertumbuh jangka panjang,” kata I Wayan Jarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya