Di 4 Negara Ini, Islam Sedang Dimusuhi

Demo protes islamofobia di India
Sumber :
  • AP/Aijaz Rahi

VIVA Lifestyle – Islam sedang di Musuhi di beberapa negara di dunia, menjadi seorang muslim di negeri ini mungkin lebih tenang karena mayoritas nya. Namun di beberapa negara pemeluk Islam merasakan ketidak kesenangan karena jumlah mereka tak seberapa di beberapa negara. Hinaan, ancaman, dan teror saban hari dirasakan oleh pengikut Nabi Muhammad SAW.

10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

Setidaknya ada empat negara tengah dilanda anti-Muslim yang cukup besar. Warga di empat negara ini punya sentimen tersendiri dengan Islam.

Alasan mereka berkaitan dengan tindakan kelompok negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS), namun banyak yang lupa masih lebih banyak muslim yang waras dan tidak terlibat dengan kegiatan ekstremis.

Terinspirasi dari Keluarga Temannya, Mantan Pemain Real Madrid Masuk Islam

VIVA merangkum deretan negara yang masyarakat Islam nya sedang dimusuhi dari berbagai sumber sebagai berikut:

1. India

Israel Panggil Duta Besar Negara-Negara yang Mendukung Palestina di PBB

Demo protes islamofobia di India

Photo :
  • AP/Aijaz Rahi

Jika anti-Islam di banyak negara dibatasi dan penyerangan yang mungkin tidak dilegalkan oleh pemerintahannya, hal lain di India. Muslim pindah agama oleh organisasi Hindu militan bahkan didukung oleh Partai Bharatiya Janata (BJP), partai terbesar di parlemen Negeri Hindustan sekaligus tempat Perdana Menteri Narendra Modi bernaung.

Sempat ada 300 warga muslim yang dipaksa menjadi Hindu dan diberi kartu identitas pengenal baru. Organisasi Hindu aliran garis keras ini berpendapat bahwa mereka yang murtad dahulunya Hindu dan tugas mereka adalah mengembalikan akidah nya.

Kasus terakhir yang terjadi di India adalah penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilakukan oleh juru bicara asal India, kejadian tersebut di kecam beberapa negara-negara mayoritas muslim dan bahkan berujung pada pemboikotan India di berbagai bidang seperti produk-produk India.

2. Republik Ceko

Warga Ceko melakukan aksi protes terhadap pembatasan COVID-19.

Photo :
  • ANTARA/Reuters/Jiri Skacel

Pergerakan anti-Islam di Republik Ceko memang terlihat jelas namun sekalinya tampil sangatlah mencengangkan. Bahkan secara blak-blakan dilakukan oleh seorang tokoh politik cukup tersohor di negara itu.

Tomio Okamura telah memeriksa warga Ceko untuk melepaskan dianggap najis oleh muslim yakni babi dan anjing ke tempat ibadah umat Islam (masjid). Lelaki berdarah Jepang ini bahkan mengajak penduduk tidak membeli makanan atau barang di toko milik pengikut Nabi Muhammad.

Dia sering mencatat catatan agar seharusnya warga Ceko mengusir umat Islam imigran. Lelaki ini mengaku sadar saat mengucapkan itu dan telah membuktikan dengan pelbagai penegak hukum hingga dia yakin ucapannya tak bisa membuat dirinya masuk penjara.

Okamura memang sadar berucap perasaan perasaan muslim, tapi dia lupa, dia juga bukan orang Ceko asli.

3. Swedia

Jokowi Kenakan Baju Adat Betawi Saat Sambut Raja Swedia

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Swedia dikenal sebagai negara Eropa yang ramah pada muslim sebelumnya, tetapi dimulai politikus sayap kanan yang memulai dan kerap mengkritik umat Islam namun di tingkat warga ada bentrokan atas nama agama.

Namun serangan di atas muslim justru terjadi di Hari Natal. Sebuah masjid di Kota Eskilstuna diserang. Lima jamaah salat zuhur luka-luka karena bom molotov dilemparkan ke tempat ibadah itu. Tak sampai tiga hari, sebuah masjid di Kota Esloev juga diserang. Selang 2 x 24 jam masjid di Kota Uppsala juga di porak-poranda kan.

Kecurigaan mengarah pada kelompok radikal nasionalis. Kelompok aliran Neo-Nazi ini terang-terangan menolak imigran terutama dari negara-negara yang mayoritas muslim seperti Turki atau Afghanistan. Di Swedia, kategori penyerangan tersebut termasuk ke dalam kejahatan.

4. Jerman

Tangkapan layar (screenshot) cuitan akun Twitter berupa foto bendera Ukraina di samping bendera Nazi yang diklaim sebagai “Ukraine White Supremacy”.

Photo :
  • Cekfakta.com

Gerakan anti-Islam di Jerman meningkat kurang dari dua tahun di tahun sebelum pandemi. Kebanyakan mereka pegiat Neo-Nazi yang benci pada imigran. Mereka menggelar parade Pegida, akronim dari Warga Eropa Patriotik Menolak Islamisasi Peradaban Barat.

Pawai ini ramai terjadi di Kota Dresden dan Cologne bahkan saban pekan. Mereka meminta imigrasi memperketat hukum bagi pencari suaka masuk terutama yang berasal dari Timur Tengah. Mereka tak sudi Negeri Panzer ini membuat banyak muslim.

Namun gerakan anti-Islam ini ternyata ditentang oleh warga. Senada dengan Pegida, pro-Muslim ini juga menggelar pawai tandingan. Mereka menerima muslim dengan tangan terbuka menjadi bagian dari Jerman. Sebaliknya mereka malah mengusir para Neo-Nazi dengan menggelar spanduk '”Tidak ada tempat untuk Nazi di sini”.

Nah, itu deretan negara-negara yang ada masyarakat Islam nya ya sedang dimusuhi oleh berbapa golongan mayoritas yang berasal dari negara tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya