Duh, 77 Persen Orang Indonesia Masih Alami Keterbatasan Finansial

Ilustrasi wanita/sedih.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Indonesia merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7 persen dari total penduduk pada awal 2022. Namun, sebagai negara dengan pengguna internet lebih dari 200 juta orang, populasi underbanked Indonesia justru berada di peringkat ketiga terbesar di dunia. 

Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2024, Sagitarius: Hubungan dengan Kekasih Tidak Sehat Hari Ini

Underbanked sendiri diartikan sebagai orang yang memiliki rekening bank, tetapi belum bisa mengakses produk keuangan lain, seperti kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA), karena berbagai alasan, salah satunya riwayat kredit yang terbatas. 

Presiden Direktur Aladin Bank, Dyota Marsudi, turut menjelaskan, hal itu berarti lebih dari 77 persen masyarakat dewasa di Indonesia belum memiliki atau memiliki keterbatasan akses finansial.

Dituding Nikahi Sukhdev Singh karena Uang, Bunga Zainal Beri Jawaban Menohok

"Indonesia juga menjadi negara pemegang aset keuangan syariah terbesar ke-9 di dunia. Namun, hingga akhir 2020, penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih tertahan di angka 6,5 persen dibandingkan perbankan konvensional," ujarnya saat Launching Fitur Baru Aladin Bank di gerai Alfamart, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin 27 Juni 2022. 

Ilustrasi uang

Photo :
  • Pixabay
Ramalan Zodiak Selasa 23 April 2024: Cancer Merasa Stres, Pisces Kesulitan Finansial

Oleh karena itu, Dyota mengatakan, menjadi lebih terpacu untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah masyarakat untuk merasakan manfaat layanan perbankan syariah.

"Aladin Bank resmi meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di gerai Alfamart seluruh Indonesia. Fitur terbaru ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit," ungkapnya. 

Lebih lanjut Dyota mengatakan, walau sebagian nasabah sudah nyaman dengan penggunaan teknologi digital, masih terdapat golongan masyarakat yang merasakan ketenangan ketika mendapatkan bantuan dengan bertatap muka langsung saat melakukan transaksi perbankan. 

"Dengan tersedianya fitur tarsetun ini, nasabah tetap dapat merasakan pelayanan yang humanis sehingga penggunaan produk digital perbankan pun menjadi inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya. 

Ilustrasi aplikasi di smartphone.

Photo :
  • Pixabay/MariusMB

Direktur Marketing Alfamart, Ryan Alfons Kaloh, menambahkan, layanan ini sangat relevan dengan kebutuhan keuangan konsumen, terutama milenial yang sudah akrab dengan teknologi digital. 

"Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan value added tersendiri bagi kami untuk berkontribusi dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia," imbuh Ryan Alfons Kaloh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya