Aktif Pakai Media Sosial, Perhatikan Hal Ini Agar Terhindar Hoaks

Ilustrasi main sosial media.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle - Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Viral Motor Matik Diisi Minyak Kayu Putih Campur Bensin, Ini Kata Pakar

Dapat dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia. 

Ya, berdasarkan data tersebut, pengguna internet khususnya media sosial terus bertambah dan menjaring semua usia dari berbagai lapisan masyarakat. Tingginya angka pengguna media sosial, harus dibarengi dengan kecerdasan bermedia sosial.

Geger Seorang Remaja Alami Hal mengerikan Ini Gegara Ikut Challenge di Sosmed

Seperti yang sudah diketahui, saat ini mudah beredar berita hoaks di media sosial. Para penggunanya hendaknya memperhatikan beberapa hal agar tidak termakan berita hoaks yang bisa merugikan.

Dihimpun dari berbagai sumber berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan agar tidak termakan hoaks di media sosial.

Siap-siap Kesal Baca Berita tentang Model Ini

Jangan tertipu judul berita 

Judul berita biasanya dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian pembaca. Judul berita kadang tidak sesuai dengan isi berita yang disajikan. Maka dari itu, jangan membaca berita hanya dari judulnya saja, perhatikan juga isi beritanya.

Teliti sebelum membagikan berita

Jangan mudah memperluas sebuah berita yang belum tentu kebenarannya. Perhatikan isi berita dan sebaiknya tidak menyebarluaskan berita yang belum tentu kebenarannnya dan bersifat mengadu domba. Laporkan berita-berita yang mengandung unsur hoaks.

Ilustrasi Hoaks.

Photo :

Jangan mudah tertipu oleh foto dan video

Sebuah berita biasanya dibarengi dengan foto dan video. Terkadang foto atau video itu tidak sesuai dengan isi berita atau berlainan. Foto dan video hoaks biasanya lebih cepat tersebar. Hati-hatilah.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima VIVA, menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (4/7), secara daring.

Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Acara webinar tersebut mengambil tema Tetap Viral Tanpa Hilang Moral. Narasumber dalam acara tersebut adalah jurnalis Abdul Malik, Digital Campaign Specialist PT Telkom Regional IV Afif Mas’udi Ihwan, dan AA Ngurah Bagus Aristayudha selaku Dosen Bisnis Digital Universitas Bali Internasional.

Dalam webinar tersebut, Abdul Malik menyampaikan bahwa cakap bermedia digital berarti memahami lanskap media, bisa menggunakan mesin pencari, aplikasi percakapan dan media sosial, serta bertransaksi di loka pasar.

Pada tahun-tahun politik, banyak hoaks bermunculan di media sosial maupun aplikasi percakapan. Perlu saring dulu sebelum sharing.

“Anda harus menimpa hoaks yang ada dengan kreativitas. Buatlah konten yang positif, kalau bisa viral. Bagaimana mengubah hoaks itu jika tidak cakap digital?” katanya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya