Bisa Ditiru, 4 Alasan Rumah Belanda Tetap Kokoh hingga Sekarang

Rumah Belanda yang tetap kokoh hingga kini
Sumber :
  • Alindra Arsitek

VIVA Lifestyle – Rumah Belanda atau rumah kolonial terkenal dengan kekokohan dan kekuatan bangunan tersebut yang membuatnya dapat bertahan hingga kini. Rumah Belanda tentu dengan mudah kamu temui di beberapa kota besar di Indonesia.

Dengan desain yang berbeda dari rumah-rumah sekarang, rumah kolonial bisa kita ketahui hanya dengan melihatnya dari kejauhan, selain itu rumah kolonial juga dikenal memiliki kekuatan yang membuatnya tidak hancur ketika terjadi bencana.

Berkaitan dengan hal tersebut, VIVA telah mencari informasi alasan mengapa rumah kolonial bisa kuat dan kokoh hingga kini, berikut ulasannya:

Istana Kepresidenan Cipanas

Photo :
  • Pnterest

4 Alasan rumah kolonial masih kokoh hingga kini

1. Tahap pra-konstruksi

Sebelum membangun sebuah bangunan, perlu adanya perancangan dan perhitungan yang matang, hal ini memerlukan seseorang yang mampu memaksimalkan bahan bangunan tersebut melalui perencanaan dan perhitungan yang serius.

Tingkat presisi dalam membangun rumah atau hunian dapat menjadi faktor yang membuat rumah kolonial kokoh dan kuat hingga kini.

TERPOPULER: Ramalan Zodiak Hingga Anemia Aplastik yang Diderita Babe Cabita

Struktur tersebut dihitung sesuai fungsinya, kamu dapat melihat bangunan rumah kolonial yang terdapat di kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Cenderung memiliki tiang dan pondasi yang sama besar.

Hal ini disebabkan para arsitek Belanda benar-benar teliti dalam membangun sebuah bangunan, termasuk rumah. mereka juga memperhatikan fungsi bangunan tersebut sehingga mereka menyiapkan rancangan yang sesuai dengan kegunaan bangunan nantinya.

Kapolres-Wali Kota Jaksel Kompakan Patroli Malam Takbiran Pakai Motor

2. Semen batu bata merah

Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan suatu bangunan adalah kualitas dari bahan yang digunakan dalam konstruksi. Kebanyakan bangunan Belanda dibangun menggunakan semen berkualitas tinggi.

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Mereka biasa menggunakan semen merah yang dicampur gamping menjadi satu. Batu bata merah yang digiling halus menjadi serbuk lalu dicampur dengan batu kapur atau gamping sebagai bahan perekat bangunan. Teknologi mencampurkan semen merah dan gamping ini merupakan peninggalan dari Belanda.

Gedung Sate, Bandung Jawa Barat

Photo :
  • http://www.disparbud.jabarprov.go.id/

3. Keseluruhan bangunan menggunakan batu

Selain itu, bangunan Belanda juga menggunakan batu dengan kualitas terbaik, alih-alih kayu atau bambu. Padahal, saat itu harga kayu dan bambu lebih murah dibandingkan harga batu bata. 

Kualitas batu yang digunakan juga sangat diperhatikan, jangan sampai ada bahan pengganggu yang justru menurunkan kekuatan struktur bangunan. Hal ini dilakukan karena mereka lebih mementingkan kualitas bangunan dibandingkan dengan harganya.

4. Selalu dirawat

Tentunya setiap bangunan memiliki masa yang pada masanya akan hancur seiring berjalannya waktu dan kegiatan di tempat tersebut. namun yang membuat bangunan Belanda tetap kokoh hingga kini tidak hanya faktor arsitek cerdas dan bahan bangunan.

Bangunan tua tersebut mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang intens, baik dari pemilik maupun pemerintah. Tidak sedikit juga bangunan-bangunan yang sudah rusak dan dirobohkan karena pemilik tidak memiliki biaya merawat dan memelihara bangunan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya