- amusingplanet.com
VIVA Lifestyle – Jika Anda berkeliling dunia, Anda mungkin memerhatikan bahwa hubungan manusia dengan serangga sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Beberapa orang merasa ngeri saat melihat kecoak, sementara yang lain menikmati makan kecoak sebagai hidangan pembuka yang benar-benar menggugah selera.
Sebagian besar dari kita di sini di Amerika Serikat bukan ahli entomologi atau orang yang memakan serangga, tetapi kita tentu dapat menghargai banyak budaya berbeda yang merangkul serangga dalam menu masakan mereka. Bagi sebagian negara, hewan menjijikan ini justru menjadi hidangan makanan yang hebat dan menggiurkan.
Mari kita melakukan tur virtual dunia dan mencicipi beberapa perspektif budaya yang berbeda tentang serangga sebagai hidangan makanannya. Berikut ini sederet negara pemakan kecoak dan serangga lainnya.
Ilustrasi kecoa
Meksiko
Tentu saja, masakan Meksiko menawarkan makanan pokok yang disukai seperti tortilla, kacang-kacangan, cabai, dan chorizo. Tetapi bepergianlah ke daerah tertentu di negara ini, dan Anda juga dapat menemukan telur semut yang direndam dalam mentega, belalang berlapis cokelat, dan cacing berlapis permen. Cacing bahkan masuk ke jenis alkohol Oaxacan yang populer yang disebut mezcal. Jika Anda menemukan diri Anda di pesta Meksiko otentik, Anda mungkin menemukan beberapa serangga mengintai di piring makan atau di gelas Anda.
Brazil
Setiap bulan Oktober dan November, semut ratu bersayap, atau içás, turun ke sebuah kota kecil di Brasil yang disebut Silveiras. Warga mengumpulkan semut, melepaskan sayapnya, dan menggorengnya atau mencelupkannya ke dalam cokelat. Kenapa coklat? Serangga itu rasanya seperti mint, jadi kombinasinya tidak perlu dipikirkan lagi. Kota ini bahkan memiliki pusat seni dan kerajinan yang didedikasikan untuk tradisi makan serangga. Di sana, Anda dapat membeli hampir semua barang yang dihias dengan gambar ratu semut.
Ghana
Serangga menyumbang hingga 60 persen protein makanan dalam makanan pedesaan Afrika. Bagi banyak orang di Ghana, memakan rayap bisa menjadi sarana penting untuk bertahan hidup. Serangga menyediakan protein, lemak, dan minyak penting, terutama ketika sumber makanan lain tidak tersedia.
Thailand
Lupakan kacang dan pretzel — banyak bar di Thailand menyajikan serangga goreng di samping persembahan mereka. Jangkrik, belalang, dan berbagai jenis cacing semuanya dianggap sebagai camilan favorit di belahan dunia ini. Jika Anda sedang berkencan di Thailand, ambilkan segenggam serangga untuk camilan saat Anda mengisi ulang teh Thailand-nya.
China
Larva besar di negara Asia ini. Anda dapat mencicipi larva lebah panggang atau larva ngengat ulat sutra goreng keduanya kaya akan tembaga, besi, riboflavin, thiamin, dan seng. Saat Anda memilih gaun atau jaket sutra bersulam indah itu, pertimbangkan bahwa ulat sutra yang sama dengan yang Anda makan saat makan siang membantu mewujudkannya. Mereka dapat menghasilkan 500 hingga 1.200 benang sutra dalam 72 jam.
Belanda
Beberapa warga Belanda mencoba membawa budaya pemakan serangga ke negara asal mereka dengan membuat cokelat yang diresapi dengan ulat tepung giling. Orang Belanda adalah tentang keragaman budaya dan menerima pengaruh asing, jadi makan serangga adalah pilihan mereka.
Amerika Serikat
Anda mungkin pernah melihat acara TV realitas di mana para kontestan ditantang untuk mengonsumsi serangga sebuah gagasan yang benar-benar membuat banyak orang Amerika jijik. Tetapi jika Anda pernah memakai lipstik merah atau makan permen merah sebagai camilan, kemungkinan besar Anda menelan serangga yang digunakan untuk menghasilkan pewarna merah itu, yang disebut cochineal.
Serangga tentu memiliki manfaat nutrisi, dan banyak negara lain mengakui dan menghargai rasa unik mereka. Namun, Anda tidak benar-benar ingin serangga mengundang diri mereka sendiri ke rumah Anda (atau ke piring Anda) tanpa diundang. Jika Anda memiliki masalah serangga dan Anda tidak berencana untuk menyajikan burung dara untuk makan malam, hubungi Terminix. Kami akan membantu Anda menjaga serangga tetap di tempatnya di luar rumah Anda.
