Trik Mudah Nadine Chandrawinata Minimalisasi Sampah Plastik di Rumah

Nadine Chandrawinata
Sumber :
  • VIVAlife/ Al Amin

VIVA Showbiz – Nadine Chandrawinata tak hanya dikenal sebagai artis, melainkan juga seorang pegiat lingkungan. Salah satu yang tengah menjadi perhatian istri Dimas Anggara itu yakni sampah plastik yang kian meluap.

Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Sampah yang paling umum dari industri makanan dan minuman adalah sampah organik yang berkontribusi lebih banyak terhadap keseluruhan sampah dibandingkan sampah plastik. Untuk itu, ibu satu anak tersebut memiliki trik mudah dalam mensiasati sampah plastik agar tak menumpuk.

Kakak Mischa Chandrawinata ini menyebutkan bahwa hal paling mudah mencegah penumpukan sampah plastik saat di rumah. Seperti pemakaian sendok dan sedotan plastik, sebaiknya dibatasi atau bahkan dihentikan ketika memesan makanan melalui online. Atau, di tiap sudut rumah dalam memilah sampah.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

"Kita bisa berkaca di rumah sendiri. Di kamar sendiri, sudah dibersihkan belum, memilah sampah kertas dan plastik, sampah-sampah snack bekas lembur,” ujar Nadine dalam keterangan pers penyerahan donasi Re.juve untuk Sea Soldier.

Sea Soldier sendiri berkomitmen dalam menggerakkan generasi muda untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui gaya hidup yang minim pemakaian plastik. Termasuk juga, mengajak anak muda menyelamatkan mangrove di pantai-pantai di seluruh Indonesia.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

“Mangrove ini sedikit dilupakan, jadi mengingatkan kembali bahwa mangrove penting untuk kehidupan manusia,” ujar Nadine yang juga sebagai Executive Director Seasoldier.

Konservasi bakau ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut, darat, pembangunan berkelanjutan, namun juga pada perubahan iklim. Seperti yang kita ketahui, bakau memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari pelindung area pesisir dari abrasi, habitat hewan dan biota laut, rantai makanan, penyerap gas karbondioksida (CO2), penghasil oksigen (O2), bahkan berbagai fungsi ekonomis. 

“Sebagai informasi, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki luas hutan bakau terbesar di dunia, di mana luasnya mencapai sekitar 3,4 juta hektar, dan sekitar 1,8 juta hektar dari luas tersebut berada dalam kondisi rusak. 
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada tim Re.juve yang telah menggandeng Seasoldier dalam menjaga kelestarian konservasi mangrove," sambung Nadine Chandrawinata.

Mangrove memiliki daya serap karbon yang tinggi, dimana setiap 1 ha mampu menyerap 52,85 ton CO2/ha/tahun. Kurang lebih setara dengan 500 mobil di Jakarta selama 1 tahun dapat dinetralisir oleh 1 hektare hutan mangrove padat. Seasoldier akan memastikan proses pembibitan, penanaman, dan perawatan berjalan dengan baik, sehingga bibit yang ditanaman memiliki survival rate yang tinggi.

Dengan fokus tersebut, Re.juve juga menyadari bahwa manusia sangat tergantung kepada alam, sehingga apa yang sudah alam berikan maka kita bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Melalui nilai #GOODforEarth, Re.juve berupaya memberikan kontribusi untuk kelestarian alam sehingga bisa “Menuju 0 Sampah (Towards Zero Waste)”. 

“Mengacu pada misi berkelanjutan serta salah satu pilar Re.juve yang fokus pada kelestarian lingkungan, yaitu #GOODforEarth. Kami terinspirasi dengan konservasi bakau serta manfaatnya di masa mendatang dan akhirnya berkolaborasi dengan Seasoldier untuk melakukan aksi nyata peduli lingkungan melalui konservasi bakau ini," jelas CEO dan Presiden Direktur Re.juve, Richard Anthony.

Sampah organik Re.juve yang berasal dari pengolahan di pusat produksi digunakan sebagai media untuk budidaya maggot melalui kerjasama dengan KOMPIS. Sedangkan untuk sampah plastik, Re.juve juga berkomitmen untuk tidak menambah sampah plastik baru. Sejak Januari 2020 lalu, Re.juve telah mengubah seluruh kemasan botol plastik minumannya dengan 100% plastik Recycled-PET yang aman untuk makanan dan minuman.

“Menggunakan hanya 100% recycled PET untuk botol minuman kami merupakan usaha yang sangat signifikan, karena kami yakin tidak banyak industri yang melakukannya, sebagian negara baru mengharuskan penggunaan 30% r-PET di tahun 2030,” 

Terhitung sejak 23 April 2022 sampai 26 Mei 2022, Re.juve berkomitmen untuk mendonasikan Rp1.000 (seribu Rupiah) untuk setiap botol setara 435 ml yang terjual dari seluruh transaksi di seluruh gerai Re.juve di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Bali, Malang, dan Palembang. Dari program ini, Re.juve menyumbangkan sebesar Rp240 juta untuk konservasi bakau yang dilakukan oleh Seasoldier.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya