Sejarah Lagu Indonesia Raya: Penuh Doa dan Dibuat 3 Stanza

Sosok WR Soepratman
Sosok WR Soepratman
Sumber :
  • Kebudayaan Kemendikbud

VIVA Lifestyle – Setiap warga negara Indonesia, pasti tahu tentang lagi kebangsaan Indonesia, yaitu lagu Indonesia Raya. Biasanya, lagu ini akan menggema dengan khidmat saat melaksanakan upacara bendera, terlebih lagi saat upacara di hari kemerdekaan tiap 17 Agustus. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya lagu Indonesia Raya ini memiliki lirik sambungan yang panjang dan diciptakan terdiri dari tiga (3) stanza. Berikut sejarahnya:

Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman atau biasa disingkat WR Soepratman. Ia lahir pada tanggal 19 Maret 1903. Mengutip dari laman Kemendikbudristek, ia berprofesi sebagai seorang wartawan dan pemain musik. Sebelum memutuskan menjadi wartawan Kaoem Kita pada tahun 1924-1925, dan Sin Po (1926-1933), Soepratman sempat berprofesi sebagai seorang guru.

Sosok WR Soepratman

Sosok WR Soepratman

Photo :
  • Kebudayaan Kemendikbud

Penciptaan lagu Indonesia Raya oleh WR. Soepratman bermula ketika ia membaca sebuah artikel artikel tentang “Manakah komponis Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia yang dapat membangkitkan semangat rakyat?” pada  majalah Timboel terbitan Solo.

Hati Soepratman kemudian tergerak. Dari sini, sejarah lagu Indonesia Raya dibuat. Setiap lirik yang ia buat adalah doa untuk Indonesia. Pada suatu malam di tahun 1926, WR Soepratman mulai menuliskan not-not lagu Indonesia dan membuat lagu menggunakan biola.

Sejarah lagu Indonesia Raya, juga ditandai dari Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw. Apalagi, WR Soepratman adalah pemuda yang tidak pernah absen menghadiri Kongres Pemuda I dan II. Lalu, lagu Indonesia raya pertama kali diperdengarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 tepatnya di Kongres Pemuda Indonesia II. Kala itu para hadirin sangat terpukau dengan lagu ciptaan WR. Soepratman diperdengarkan. 

Setelah kongres pemuda II berlangsung, Lagu Indonesia Raya semakin dikenal oleh seluruh kalangan. Partai Nasional Indonesia (PNI) pada kongres kedua di Batavia, 18-20 Mei 1929 tak hanya berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan menjadikan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.

Halaman Selanjutnya
img_title