CPOPC Luncurkan Kampanye Digital Perempuan Petani Sawit Bicara Keberlanjutan

- YouTube CPOPC
VIVA Lifestyle – Menyambut Hari Perempuan Pedesaan Sedunia yang jatuh pada Sabtu, 15 Oktober 2022 besok, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) merilis #elaeiswomen, kegiatan kampanye digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran petani perempuan kelapa sawit dalam pembangunan di pedesaan dan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Data dari Badan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan bahwa sektor pertanian yang dijalankan oleh para petani menopang kehidupan 2,5 miliar orang di seluruh dunia. Perempuan menjadi kelompok yang mengisi 40 persen tenaga kerja khusus di sektor pertanian di negara berkembang dimana 20 persen berada di wilayah Amerika Latin dan 60 persen di beberapa bagian di Afrika dan Asia. Scroll untuk simak selengkapnya.
Di Indonesia, jumlah petani yang menggantungkan hidup dari perkebunan sawit mencapai 2,67 juta kepala keluarga, dengan 50 persen pekerja adalah kalangan perempuan. Tetapi perempuan dengan kepemilikan tanah kurang dari 20 persen dengan jam kerja 12-13 jam lebih lama setiap minggu dari laki-laki.
"Kegiatan ini juga berupaya menunjukkan bentuk-bentuk praktik pemberdayaan perempuan di sektor pertanian, dalam hal ini industri kelapa sawit, menyediakan banyak ruang dan peluang bagi perempuan berkontribusi dalam pembangunan di wilayah pedesaan," kata Sekretaris Jenderal CPOPC Dr. Rizal Affandi Lukman, Jumat 14 Oktober 2022.
Menurut dia, gerakan digital ini merupakan upaya CPOPC dalam menjalankan amanat salah satu tugas CPOPC sesuai piagam pendirian yaitu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit. Petani adalah salah satu mata rantai pemasok utama industri kelapa sawit dimanapun dan siapapun negara pengekspor sawit.
"Oleh karena itu, CPOPC menyampaikan pandangan mereka melalui platform media sosial, sebagai media mainstream dunia, kepada para pengambil kebijakan perdagangan dan kelompok konsumen agar lebih berimbang melihat sawit dari berbagai sisi keberlanjutan yang diantaranya sudut pandang petani,” tuturnya.