Fenomena Crazy Rich Tergeser dengan Crazy Kind, Siap Bikin Dunia Lebih Baik

Berbagi kebaikan.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Lifestyle – Masih terasa hangat dalam ingatan tentang sebuah fenomena yang belakangan ini terjadi di Indonesia. Fenomena di mana orang-orang secara sengaja memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki, mulai dari rumah mewah, villa, jet pribadi, sport car, moge atau motor gede, bahkan hingga jumlah saldo rekening pribadi. Lantaran nilai harta kekayaan mereka yang terbilang sangat fantastis itulah, predikat “Crazy Rich” lantas disematkan.

Kasus Flexing, Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi Rp10 Miliar

Gayung bersambut, fenomena memamerkan harta atau juga disebut dengan flexing ternyata mendapat tanggapan yang cukup meriah dari masyarakat Indonesia. Sebab tidak dapat dipungkiri, bahwa ‘harta’ akan menjadi topik yang selalu menarik untuk dibicarakan. Sehingga Crazy Rich yang awalnya bahkan tidak diketahui namanya, latah muncul ke publik untuk sekadar mengikuti tren, ataupun untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat.

Sayangnya, disadari atau tidak, di balik euforia fenomena Crazy Rich ini, tersimpan dampak negatif yang cukup meresahkan. Tidak sedikit yang kemudian terhipnotis ingin menjadi kaya secara cepat, tanpa peduli bagaimana prosesnya. Flexing juga dinilai sebagai tindakan minim empati, terlebih ketika banyak masyarakat yang sedang jatuh bangun ekonominya saat pandemi. Sungguh sebuah ironi ketika orang yang melakukan tindakan jauh dari norma dan etika, justru dijadikan teladan.

Wow! Crazy Rich Vietnam Divonis Mati Gegara Korupsi 200 Triliun

Ilustrasi berbagi.

Photo :
  • Istimewa

Kini, semakin banyak pihak yang mulai tersadar dan merasakan keresahan yang sama. Mereka mulai menyuarakannya melalui beragam cara, termasuk para youtuber melalui kanal youtube-nya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menjadi kaya raya, tetapi kaya tidak melulu tentang membeli, tetapi juga memberi. Dunia tidak akan menjadi lebih baik jika Crazy Rich hanya pamer sana sini sementara rakyat jelata hanya bisa gigit jari. Memang sudah seharusnya fenomena ini diakhiri.

Menyemai Kebaikan, Berbagi Kebahagiaan dalam Berbuka Puasa Bersama

Menanggapi fenomena ini, PT Sasa Inti, perusahaan bumbu masakan terkemuka di Indonesia, mengambil tindakan dengan meluncurkan program SASA Crazy Kind. Dalam program ini SASA akan berbagi kebaikan dengan membagi-bagikan produk Sasa Platinum Care+, yaitu produk yang sudah difortifikasi dengan vitamin, mineral dan omega 3 dan dilengkapi dengan kebaikan nutrisi, yang bermanfaat untuk mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia dan memperbaiki life quality index di Indonesia.

Melansir Numbeo.com, life quality index Indonesia pada tahun 2022 berada di posisi ke-4 dari 6 negara di Asia Tenggara. Situasi ini yang turut mendorong SASA untuk terus berinovasi dengan menciptakan produk - produk yang lebih sehat dan bernutrisi. Tidak hanya itu, Sasa Platinum Care+ juga hadir untuk memberikan kebahagiaan melalui makanan lezat yang mudah disajikan.

“Gerakan SASA Crazy Kind ini akan menjadi sebuah gerakan yang masif dan berkelanjutan, bukan gerakan yang sifatnya hanya sementara. Menurut saya, Sasa Crazy Kind adalah sebuah gerakan yang bagus untuk mengajak teman-teman semua untuk berbuat baik, tidak hanya saat ini, tapi juga diharapkan nantinya akan membentuk sebuah kebiasaan. Becoming crazy kind is the best way to change the world to be a better place," ujar Rudolf Tjandra, CEO dan President Director PT Inti Sasa, dalam keterangan tertulisnya.

Kebaikan itu memang menular, tetapi tidak perlu menunggu waktu untuk ditularkan. Jadi mari bersama – sama, mulai saat ini, mulai dari diri sendiri, kita berlomba – lomba berbuat kebaikan. Menjadi The Crazy Kind dan mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya