Jangan Ketipu! Ini Bedanya Penyesalan dan Rasa Bersalah Setelah Pasangan Selingkuh

Ilustrasi selingkuh.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Diselingkuhi tentu saja menyakitkan. Hal itu akan merusak semua kepercayaan pada pasangan dan seringkali tidak dapat diperbaiki. Namun, jika hubungan yang dijalin sudah kuat dan kedua pasangan mau membangun kembali kepercayaan yang sudah sempat hilang, ada kemungkinan untuk memaafkan dan melangkah maju. 

3 Cara Bikin Pasangan Happy di atas Ranjang dan Gak Bosen Sama Kamu

Kuncinya adalah memastikan bahwa pasanganmu benar-benar menyesal dibanding merasa bersalah karena selingkuh. Agar suatu hubungan bisa bertahan pasca perselingkuhan, harus ada rasa penyesalan yang tulus dari si pelaku. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Lantas, apa bedanya antara menyesal dengan merasa bersalah? Agar kamu tak tertipu lagi, berikut ulasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara penyesalan dengan rasa bersalah.

Keluarga Lettu Agam Buka Suara soal Isu Perselingkuhan yang Viral di Medsos

Ilustrasi pasangan/selingkuh.

Photo :
  • Freepik/yanalya

Dilansir Brides, Sabtu 31 Desember 2022, rasa bersalah cenderung berbicara tentang orang yang merasakan emosi. Misalnya, seseorang yang berselingkuh dalam suatu hubungan mungkin merasa bersalah karena diadili atas apa yang mereka lakukan. 

Meski Beda Agama, Ini Momen Mikha Tambayong dan Deva Mahenra Rayakan Lebaran Bersama

Mereka merasa tidak enak karena telah melakukan sesuatu yang buruk. Meski ini perasaan yang valid, merasa bersalah saja tidak cukup untuk membangun kembali suatu hubungan. Namun berbeda dengan menyesal, di mana rasa ini merupakan emosi yang lebih dalam. 

"Penyesalan datang dari empati sejati atas rasa sakit yang dirasakan orang lain karena tindakan Anda," tulis Terapis Perkawinan dan Keluarga Berlisensi, Margalis Fjelstad, Ph.D, dalam artikelnya yang diterbitkan di  Psychology Today. 

Orang yang menyesal mungkin mengerti dan menyesali apa yang mereka lakukan, karena rasa sakit yang mungkin ditimbulkannya pada orang lain. Rasa tersebut datang dengan kesadaran diri bahwa apa yang mereka lakukan salah, dan ini dapat membantu mencegah mereka melakukan hal buruk itu lagi. 

"Biasanya orang menyesal berkata, 'maafkan aku karena telah menyakitimu'. Sementara rasa bersalah, 'berhentilah membuatku merasa bersalah karena telah menyakitimu'. Penyesalan seringkali tampak datar, tanpa emosi dan lebih fokus untuk melanjutkan dan menyelesaikan hukuman," lanjut Margalis Fjelstad. 

Agar hubungan bertahan dari perselingkuhan, kamu harus yakin bahwa kesedihan, pengakuan, dan rasa sakit emosional pasangan kamu adalah jujur, bahwa itu didasarkan pada penyesalan dan bukan rasa bersalah semata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya