Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan

Ilustrasi lingkungan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekosistem energi hijau yang berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan meningkatnya kebutuhan akan energi, langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan menjadi semakin mendesak.

Dapat Arahan Jokowi, Airlangga Minta Otoritas di Pelabuhan Kerja 24 Jam Atasi Penumpukan Kontainer

Pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Scroll lebih lanjut ya.

Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan energi terbarukan. Dari panas bumi di Jawa hingga sinar matahari di daerah tropisnya, dan angin di sepanjang pantai, potensi sumber energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Langkah pertama dalam membangun ekosistem energi hijau adalah memanfaatkan potensi ini secara optimal.

Teka-teki Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi di Pilkada 2024

Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan kunci dalam mempercepat transisi menuju energi hijau. Investasi dalam pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, serta pembangkit listrik tenaga air perlu ditingkatkan secara signifikan. Selain itu, pengembangan jaringan transmisi yang efisien juga penting untuk mendistribusikan energi terbarukan ke seluruh pelosok negeri.

Pemerintah Beri Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor

Seperti yang dilakukan PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) telah menjalin kemitraan strategis dalam pembangunan pelabuhan yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional smelter nikel MMP di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.

Pelabuhan smelter nikel MMP, dengan kapasitas mencapai 7-7.5 juta ton per tahun, dirancang untuk melayani kapal-kapal Panamax hingga 80 ribu Deadweight Tonnage (DWT). Dilengkapi dengan teknologi modern seperti 2 portal luffing crane, proyek ini berhasil diselesaikan dalam waktu 15 bulan.

Ilustrasi Pelabuhan

Photo :
  • ist

Presiden Direktur PT MMP, Adhi Dharma Mustopo, mengapresiasi kolaborasi yang sangat baik tersebut. Pelabuhan ini menjadi tonggak penting bagi MMP dalam mendukung upaya hilirisasi mineral di Indonesia.

Adhi menegaskan, pelabuhan ini akan memainkan peran kunci dalam mendukung pengembangan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen MMP terhadap prinsip bisnis berkelanjutan dan visi misi Grup dalam mendukung program Net Zero Emission Indonesia 2060.

Dengan proyek pembangunan pelabuhan ini, mereka coba menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya