Bukan Ditakut-Takuti, Begini Tips Efektif Mengatasi Anak Picky Eater

Profesor Naomi Aiba dari Kanagawa Institute of Technology Jepang
Sumber :
  • Viva/Helsa Alvina

Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterapkan di sejumlah sekolah di 26 provinsi telah memberikan paket makanan yang terdiri dari nasi, sayuran, lauk-pauk, dan buah, bahkan beberapa sekolah juga mendapatkan susu.

Terpopuler: Tukang Parkir Dikeroyok Geng Motor Hingga Tewas, Bintang Film Dewasa Jepang Mualaf

Program ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak, namun kenyataannya tidak semua murid menghabiskan makanan yang disediakan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah anak-anak yang dikenal sebagai picky eater atau suka pilih-pilih makanan.

Profesor Naomi Aiba dari Kanagawa Institute of Technology, Jepang, yang hadir dalam acara Seminar Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi dalam Program Makan Bergizi Gratis di Hotel Westin Jakarta Selatan pada Kamis, 13 Februari 2025, berbagi pengalaman dari Jepang tentang cara mengatasi anak picky eater.

Resep Ayam Kecap yang Lezat dan Medok, Cocok Disantap saat Buka Puasa

Profesor Naomi Aiba dari Kanagawa Institute of Technology Jepang

Photo :
  • Viva/Helsa Alvina

Menurutnya, salah satu kunci untuk menikmati makanan adalah dengan mengunyah makanan dengan baik. Selain membantu pencernaan, mengunyah dengan baik juga bisa mengurangi risiko obesitas.

Kapolri Rekrut Pasukan Ini untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

"Untuk menikmati makanan dengan baik dan enak, perlu mengunyah dengan baik. mengunyah dengan baik juga mengurangi risiko obesitas, dan telah dibuktikan dalam penelitian," ujar Naomi.

Di Jepang, beberapa sekolah memutar musik khusus selama makan siang untuk mengatur ritme mengunyah anak-anak. Dalam eksperimen yang dilakukan, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok.

"Untuk mendorong anak mengunyah dengan baik, selama sesi makan siang, beberapa sekolah memutar musik khusus, yang mengatur ritme mengunyah. Dilakukan eksperimen, dengan membagi anak ke dalam dua kelompok," katanya.

Pada satu kelompok, tidak hanya diputar musik, tetapi guru juga menjelaskan manfaat mengunyah dengan baik. Hasilnya, kelompok yang mendapat penjelasan mampu mengunyah dengan lebih teratur dan berhasil menghabiskan makan siang mereka. Lagu yang diputar berdurasi satu menit dengan tempo yang sesuai dengan ritme mengunyah 30 kali.

"Hasilnya, pada kelompok yang dijelaskan, ritme makan mereka membaik, dan mereka mampu menghabiskan makan siang mereka. Lagu berdurasi satu menit, untuk 60 kunyah," ungkapnya.

Hal menarik lainnya adalah anak-anak didorong untuk menyuap nasi, lauk, dan sayuran secara bersamaan, bukan terpisah-pisah. Cara ini terbukti membantu anak-anak untuk menghabiskan makanan mereka dengan lebih baik.

"Anak didorong untuk menyuap nasi, lauk, dan sayur secara berkesinambungan, dan tidak memakannya secara terpisah-pisah," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya