Ketika Penderita Demensia Jadi Pramusaji Restoran

Ilustrasi restoran/kafe.
Sumber :
  • Pexels/Life Of Pix

VIVA.co.id –Sebuah restoran pop-up di Jepang hadir dengan konsep yang unik. Restoran ini mempekerjakan pramusaji yang mengidap demensia.

Terminal Lucidity, Fenomena Seseorang Mendadak Sehat Sebelum Maut Menjemput

Bukan hanya itu yang membuat restoran ini unik. Dilansir dari laman Daily Meal, Senin, 12 Juni 2017, para pelanggan yang datang ke restoran itu tahu bahwa mereka tidak akan disajikan makanan sesuai dengan pesanan mereka. Ya, restoran ini memang tidak dibuat seperti restoran biasa yang pramusajinya dapat Anda marahi jika memberikan pesanan yang salah.

Restoran ini diketahui bernama The Restaurant of Order Mistakes. Lokasinya berada di Maggie's Tokyo, versi Jepang dari Maggie's Center, Inggris. Tempat ini merupakan support center bagi pengidap kanker dan keluarganya.

Sadis, Pegulat WWE Chris Benoit Bunuh Anak dan Istri Lalu Gantung Diri

Tujuan pembuatan restoran pop-up ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit demensia. Tak hanya itu, restoran tersebut dibuka agar banyak orang yang mengubah pandangan mereka mengenai cara berinteraksi dan memahami pasien demensia.

Salah satu blogger kuliner asal Jepang, Mizuho Kudo sempat mengunggah pengalamannya memesan makanan di restoran tersebut. Kala itu ia memesan hamburger namun berakhir dengan dim sum yang disajikan di meja makannya. Namun, Mizuho mengaku sajian yang ia dapatkan rasanya enak.

Dipengaruhi Hipertensi, Gimana Cara Cegah Demensia di Usia Senja?

Sebelumnya, restoran dengan konsep serupa juga hadir di Texas, Amerika Serikat. Huge Cafe namanya. Tempat ini mempekerjakan mereka yang mengidap keterbelakangan mental. Tujuannya agar mereka dapat merasa memiliki kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya dan meningkatkan kesadaran banyak orang terhadap mereka yang berkebutuhan khusus.

Diketahui bahwa penyelenggaraan restoran pop-up ini sukses dan banyak yang menikmati pengalaman unik itu. Dengan keberhasilan ini, pihak dari Maggie's Tokyo berencana menggelar program serupa di bulan September untuk memperingati Hari Alzheimer’s se-Dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya