Tak Mampu Bergerak Normal, Pria Ini Hasilkan Foto Indah

Michael Van Huffel
Sumber :
  • BBC.com

VIVA – Sebagai art director untuk penyanyi nyentrik, Prince, Michael Van Huffel terbiasa bekerja tak kenal waktu siang dan malam. Mungkin akibat bekerja terlalu keras itulah, Michael terkena penyakit syaraf langka yang disebut ME.

Epson Undang Fotografer se-Asia Tenggara

Penyakit yang diidap sejak 10 tahun lalu ini, membuat Michael nyaris tidak mampu beraktivitas. Hebatnya, kondisi ini tidak menghentikannya menciptakan karya seni hanya dari dalam kamarnya.     

Tahun 1983, Michael yang saat itu masih remaja, pertama kali melihat Prince yang menari enerjik di televisi dan langsung terpukau. Beberapa tahun kemudian, ia pindah ke kampung halaman Prince di Minneapolis. Di sana, ia bekerja di industri musik dan seni visual. Beruntung, staf Prince melihat bakatnya, lalu mengajak Michael bergabung di tim Prince.

Memajang Foto Ulama di Rumah, Bagaimana Hukumnya? Ini Kata Buya Yahya

Pertemuan pertama dengan Prince, membuat Micheal berkeringat dingin. Setelah menunggu berjam-jam dalam gugup, akhirnya sang bintang pun datang. Ia hanya bertanya, di mana Michael kuliah, memberikan tatapan tajam, kemudian berlalu begitu saja. Saat itu, Michael yakin ia bakal dipecat, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, ia mendapat promosi.

Karier Michael dimulai dari bawah, mendesain T-shirts, sampul album hingga akhirnya menjadi direktur artistik. Saat bekerja dulu, ia terbiasa menangani permintaan ‘ajaib’ Prince. Dari mulai mengubah desain panggung, saat konser berjalan hingga diminta mendesain sampul album pada pukul 3.30 pagi! Di dunia Prince, pekerjaan tidak mengenal waktu.

Akhirnya Terkuak, Segini Harga Xiaomi 14 di Indonesia

Pertengahan 90, karier Michael makin bersinar di Hollywood sebagai direktur kreatif untuk film, MTV, serta brand besar seperti NIKE.

Layaknya roda, kehidupan pun berputar. Di 2007, semua pencapaian kariernya seolah terampas.  
“Berawal dari sakit flu yang tidak kunjung sembuh. Tiba-tiba, saya merasa amat sangat lelah, sampai-sampai tertidur saat berkendara pulang dari kantor,” cerita Michael. “Saya merasakan sakit yang luar biasa di kaki, lalu terjatuh berkali-kali saat sedang berjalan. Dari situ saya sadar, kalau ini bukan sakit biasa.” lanjut Michael.

Tidak terhitung banyaknya rumah sakit yang ia datangi selama dua tahun. Michael didiagnosa mengidap Myalgic Encephalomyelitis, atau ME. Ini adalah sindrome kelelahan kronis yang membuat pengidapnya selalu merasa lelah dan tidak mampu melakukan aktivitas harian yang paling ringan sekali pun.  

underwater

Tidak mampu lagi bekerja, Michael terpaksa menjual rumah, mobil, dan koleksi seninya untuk Prince, demi membiayai pengobatannya. Semua asetnya hasil kerja keras bertahun-tahun sudah dijual habis.

Selama tahun-tahun selanjutnya, ia hidup sendiri di apartemen studio. Sebagian komunikasi dilakukan secara online. Michael bercerita, “Sulit sekali untuk keluar dari kamar. Sesekali saya mampu berjalan-jalan sejenak. Tetapi, selama enam bulan lainnya, saya benar-benar tidak mampu meninggalkan kamar.”  

Dengan keterbatasan gerak, Micheal masih mampu menciptakan seni lagi, melalui kamera dari handphone pemberian keluarganya. Ia berkata, “Saya ingin mengambil obyek yang terlihat seperti landskap, atau laut meski dari dalam kamar saya.” 

Michael memanfaatkan semua benda di dalam kamar yang terlihat sepele untuk menghasilkan foto spektakuler. Hampir semua karya fotonya dibuat, saat ia sedang merasa kesakitan luar biasa.
“Seringkali, saya merasa sangat kesakitan hingga saya ketakutan. Saya butuh sesuatu untuk tetap fokus.

Misalnya saya akan mengisi toples dengan air dan memasukkan kelopak bunga layu. Ketika saya memotretnya dengan jarak sangat dekat, itu akan terlihat seperti sebuah galaxi. Ini adalah pelarian bagi saya.” cerita Michael. Fotografi telah mengabadikan keindahan di tengah ruangan yang berisi jarum dan infus.

Photo: BBC

Salah satu foto menampilkan wajah alien. Ternyata Michael membuatnya dengan menuangkan air soda ke dalam campuran air. Ada pula foto indah pemandangan bawah laut, yang dibuat dari kuntum bunga dalam segelas air.  

Michael yakin, suatu saat ia akan kembali pulih. “Selalu ada alasan untuk tetap optimis. Sendiri terisolasi dan bangkrut mempersempit pilihan saya. Jadi, saya berharap, karya seni ini bisa menunjang hidup saya. Menjadi kreatif memberi saya harapan. Menghasilkan karya membuat saya merasa produktif, merasa saya punya tujuan dan masih mampu membuat sesuatu dari segala kerterbatasan kondisi saya, inilah sumber kekuatan saya.” tutur Michael. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya