Capsaicin Cabai Turunkan Risiko Stroke

Ayo Hidup Sehat
Sumber :
  • Dok tvOne

VIVA – Makan sayur asam tanpa sambal rasanya seperti masak sayur tanpa garam, itulah persepsi masyarakat. Tak hanya sekadar bahan baku masakan, cabai juga diyakini mampu meningkatkan nafsu makan karena citarasa pedasnya.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

Selain rasanya yang menggugah selera, cabai juga diduga memiliki banyak kandungan nutrisi. Meski demikian, ada rumor yang beredar bahwa terlalu banyak konsumsi cabai justru dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Benarkah demikian? Spesialis gizi klinis dr Ida Gunawan, MS, SpGK mengungkapkan, ada mitos dan fakta seputar cabai yang penting diketahui. Berikut ini diantaranya.

1. Konsumsi cabai bisa sebabkan usus buntu

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

"Mitos. Usus buntu bisa terjadi jika proses mengunyah makanan tidak tuntas," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Jumat 2 Januari 2018.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa biji cabai memiliki tekstur yang sulit dicerna. Biasanya yang tak dikunyah dengan baik, memungkinkan biji cabai tersebut menyumbat apendix atau usus buntu sehingga terjadi peradangan.

Daftar Harga Pangan 22 April 2024: Cabai hingga Telur Ayam Naik

2. Makan cabe bisa diare

"Fakta. Cabai memiliki sensasi rasa panas dan sensasi seperti terbakar. Mukosa atau saluran cerna yang tipis bisa timbulkan iritasi sehingga menyebabkan saluran cerna ikut mengeluarkan asam lambung," ujarnya.

3. Menambah nafsu makan

"Mitos. Cabai bukan menimbulkan nafsu makan melainkan sensasi panas dan terbakar, sifatnya yang analgetik menyebabkan makanan enggak enak itu justru jadi tak terasa karena rasa pedas mematikan sensor lidah," ujarnya.

4. Konsusmsi cabe mampu kurangi risiko stroke

"Fakta. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa capsaicin dalam cabai adalah zat alkaloid yang posisinya bukan di biji cabe tapi di bagian serabut tempat biji menempel. Cabai juga mengandung antioksidan yang mengurangi spasme pembuluh darah sehingga membuat kondisi lebih relaks dan tekanan darah turun."

Namun yang harus diperhatikan, meskipun memiliki turunkan risiko stroke, cabai tak bisa digunakan sepenuhnya untuk mengobati, kecuali ditambah pendukung lainnya.

5. Banyak makan cabai sebabkan sakit kepala?

"Mitos. Tapi misalkan sakit kepala akibat kondisi tertentu yang berhubungan dengan capcaicin mungkin bisa meredakan."

6. Hilangkan sensasi pedas cabai 

Banyak yang mengatakan jika kepedasan konsumsi cabai, cukup konsumsi air dingin agar pedasnya hilang. Ternyata itu adalah mitos. "Hilangkan rasa pedas konsumsi cabai jangan dengan air es, karena malah membuat rasa pedasnya menyebar."

Sebaliknya, konsumsilah lemak seperti misalnya susu. Dengan itu, rasa pedas cabai bisa segera hilang.  "Susu membuat zat pedas capsaicin dalam cabai itu melebur, dan netral. Karena capsaicin bahan kimia alkaloid yang larut dalam lemak.”

Anda dapat saksikan videonya berikut ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya