Benarkah Pecandu NAPZA Mudah Dikenali?

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA – Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif atau disingkat dengan NAPZA dapat mengintai siapa saja. Bahkan, pecandu NAPZA menjadi semakin meluas hingga kalangan selebritis yang kini ramai diperbincangkan.

Sinergi Bea Cukai dan Bareskrim Polri Kembali Bongkar Pabrik Ekstasi di Sunter

Tak hanya itu, NAPZA juga tidak lagi mengenal usia atau kelompok tertentu, sehingga dapat mengintai siapa saja. Berikut mitos dan fakta NAPZA yang dirangkum dari laman Drug Abuse.

1.  Mitos: pecandu dapat berhenti kapan saja

20 Kg Narkoba Jenis Baru Bernilai Miliaran Siap Edar Digagalkan Polisi di Makassar

Banyak yang mengira bahwa kecanduan NAPZA, tak melulu membuat tubuh menagih tanpa henti. Faktanya, tubuh yang sudah kecanduan, tak mudah untuk berhenti menggunakan NAPZA.

Menurut The National Institute on Drug Abuse (NIDA), pemakaian NAPZA memicu kondisi tubuh untuk meminta zat tersebut. Seberapa kerasnya Anda menolak, tubuh tetap sudah terstimulasi untuk meminta pemakaiannya tanpa henti.

Gerebek Clandestine Lab di Semarang, Bea Cukai dan Bareskrim Polri Sita Sabu dan MDMA

2. Mitos: pecandu mudah dikenali

Masyarakat biasanya sudah memiliki pola pikir tertentu terhadap perubahan fisik para pecandu yang biasanya mencakup pengangguran, pria, kaum minoritas, dan memiliki riwayat kriminal. Faktanya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan, pengguna heroin cenderung wanita, di kalangan pekerja, serta pada berbagai ras.

Pecandu NAPZA tidak bisa dikelompokkan sesuai gender, orientasi seks, ras, etnis, pekerjaan, atau pun kondisi ekonomi. Pecandu dapat hadir di berbagai kalangan di mana saja.

3. Mitos: tidak dapat kecanduan pada obat yang diresepkan

Asumsi masyarakat biasanya resep yang diberikan dokter akan aman dan tidak memicu candu. Sayangnya, ini hal yang salah. Banyak obat yang diresepkan dan berpotensi memicu kecanduan seperti opioid, benzodiazepin, obat tidur, barbiturat, serta ADHD. Sehingga, penggunaan yang tidak tepat, dapat memicu bahaya pada tubuh.

4. Mitos: rehabilitasi tidak akan bekerja dengan baik

Rehabilitasi merupakan perawatan yang sangat efektif untuk pecandu NAPZA. Rehab biasanya dilakukan selama 28 sampai 90 hari, tergantung dari kebutuhan pecandu. Saat rehab, pecandu akan diberikan dukungan mental dan fisik.

5. Mitos: relaps berarti kegagalan

Tubuh yang mengalami relaps merupakan bagian dari proses penyembuhan. Ini juga menandakan perawatan dari rehab berjalan dengan baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya