Ingin Cepat Hamil, Hindari Minuman Bersoda

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA – Jika Anda berencana memiliki anak dan ingin segera hamil, maka berhati-hatilah dalam mengonsumsi minuman soda. Karena sebuah riset baru menyatakan bahwa konsumsi satu kaleng saja minuman bersoda yang tinggi gula sehari, bisa mengurangi peluang hamil hingga 20 persen.

Kulit Kering saat Hamil, Berbahayakah? Ini Penjelasannya

Selama ini, minuman bersoda dikaitkan dengan risiko obesitas, diabetes tipe 2, menstruasi dini, dan kualitas sperma yang buruk. Tapi kini, bukti baru menunjukkan kalau minuman ini juga memengaruhi kemungkinan konsepsi dari pria maupun wanita.

Sejumlah ahli dari Boston University of Public Health mensurvei 3.828 wanita berusia 21-45 tahun yang tinggal di Amerika dan Kanada, mereka ingin menentukan kaitan antara minuman berpemanis dengan tingkat kesuburan. Mereka juga mensurvei 1.045 pasangan pria para wanita tersebut.

Kenali Sejak Dini Gejala Hamil yang Berisiko Tinggi

Dilansir laman The Sun, para partisipan ditemukan melalui Pregnancy Online Study, sebuah studi berjalan yang berbasis internet dari pasangan Amerika Serikat.

Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan mengenai gaya hidup, riwayat medis, dan diet, termasuk konsumsi minuman dengan pemanis. Pertanyaan ini dilontarkan untuk peserta studi pria maupun wanita.

Benarkah Konsumsi Kunyit saat Hamil Berbahaya?

Dari hasil studi, pria maupun wanita yang mengonsumsi minuman berpemanis, berkaitan dengan penurunan rata-rata 20 persen pembuahan, rata-rata bulanan kemungkinan terjadi kehamilan.

Para wanita yang mengonsumsi lebih dari satu kaleng minuman bersoda sehari, kemungkinannya hamil menurun hingga 25 persen. Dan pria menurun kemungkinan membuahi hingga 33 persen.

Sedangkan mereka yang meminum minuman energi secara rutin, lebih kecil lagi kemungkinannya untuk hamil. Para peneliti menemukan hubungan yang kecil antara jus buah dan minuman ringan.

"Kami menemukan hubungan positif antara asupan minuman berpemanis dan kesuburan yang lebih rendah, yang tetap konsisten meski setelah mengontrol faktor lainnya, meliputi obesitas, asupan kafein, alkohol, merokok, dan kualitas diet keseluruhan," ujar pemimpin penelitian Elizabeth Hatch, seorang profesor epidemiologi di universitas.

Jadi, Hatch menambahkan, pasangan yang merencanakan kehamilan mungkin harus mempertimbangkan untuk membatasi konsumsi minuman ini, terutama karena minuman ini juga berkaitan dengan efek merusak pada kesehatan lainnya.

Beberapa studi sebelumnya menemukan bahwa soda diet bisa menurunkan kemungkinan kehamilan wanita yang menjalani IVF. Ditemukan bahwa, wanita yang meminum soda rendah kalori atau menambah pemanis dalam minuman panas mereka, kemungkinan besar akan menghasilkan embrio dan telur dengan kualitas yang buruk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya