Lima Penyebab Alat Vital Berubah Ungu, No 2 Ngeri Banget

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Bagi lelaki, pernahkah alat vital Anda berubah warna menjadi ungu kemerahan? Berubahnya warna bisa disebabkan berbagai hal.

dr Boyke Ngaku Diperlihatkan Mr P Punya Artis Usai Dipijat Jadi Besar, Ternyata Palsu

Alat vital bisa berubah menjadi ungu atau ungu kemerahan ketika Anda terangsang karena aliran darah di bagian itu meningkat. Kendati demikian, warnanya akan kembali normal.

Namun jika perubahan warna itu tidak berkaitan dengan rangsangan, maka Anda perlu khawatir karena itu bisa jadi tanda penyakit atau gangguan serius. Dan berikut ini lima sebab warna alat vital Anda berubah menjadi ungu kemerahan, seperti dilansir dari The Sun.

Pamer Kemaluan ke Tetangga, Seorang Lansia di Lampung Timur Ditangkap Polisi

Memar

Seperti bagian tubuh lainnya, alat vital juga bisa memar. Memar terjadi saat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit pecah dan mulai bocor. Hal tersebut juga kerap terjadi ketika tanpa sadar melukai diri sendiri, seperti tergesek ritsleting, hubungan seksual yang kasar hingga masturbasi yang agresif.

Petugas Damkar Kota Batu Bantu Lepaskan Cincin yang Menjepit Alat Vital Seorang Pria

Sama seperti memar pada daerah lain, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena bisa pudar dengan sendirinya. Namun jika masih belum hilang setelah beberapa pekan, Anda harus memeriksakannya ke dokter umum.

Pada luka yang lebih parah, bisa jadi Anda memiliki hematoma atau memar sangat dalam. Ini memerlukan perhatian medis yang mendesak karena bisa merusak jaringan halus di alat vital Anda.

IMS

Infeksi menular seksual (IMS) selain bisa mengubah warna alat vital, tetapi juga menyebabkan luka ungu kemerahan. Tidak perlu menunggu lama, jika melihat salah satu tanda ini muncul, segeralah ke dokter.

Itu bisa jadi tanda herpes. Herpes sangat menular dan disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yang memicu lecet yang menyakitkan. Hal ini bisa menular melalui kontak melalui kulit, berhubungan seksual atau bahkan hanya ciuman.

Sakit pada alat vital juga bisa menjadi tanda awal sifilis, infeksi yang menyebabkan sakit kepala, nyeri sendi dan kelelahan. Jika sifilis tidak diobati bisa menyebabkan masalah pada otak dan ketidaksuburan. IMS ditandai dengan rasa sakit, ruam, gatal, terbakar pada alat vital.

Alergi

Anda bisa mengalami alergi di manapun pada tubuh Anda, termasuk pada alat vital. Alergi dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan ruam.

Alergi bisa disebabkan karena perubahan sabun, pakaian, sampo, deodoran atau apapun ke kulit Anda sehingga menyebabkan reaksi. Selain itu, perubahan diet juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Dalam kasus yang lebih berat, alergi dapat memicu kondisi yang disebut sindrom Stevens-Johnson, yang biasanya disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan, yang juga menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri sendi dan batuk. Sindrom Stevens-Johnson adalah keadaan medis yang memerlukan penanganan cepat.

Lichen sclerosus

Ini adalah kondisi kulit yang mengalami peradangan secara jangka panjang sehingga membuat alat vital berubah warna menjadi merah keunguan. Hal ini juga dapat membuat alat vital gatal, kulit rapuh dan nyeri saat berhubungan seks.

Kondisinya lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat dan gejalanya mudah ditangani dengan pengobatan. Penyebab pasti kondisi ini tidak diketahui, namun diperkirakan terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Meskipun terlihat seperti infeksi jahat, tapi penyakit ini tidak menular. Namun jika muncul tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera obati karena bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

Bintik-bintik merah

Bintik-bintik merah seperti darah bisa terjadi di mana saja, termasuk alat vital. Mereka mungkin muncul sebagai gumpalan merah yang terangkat tapi tidak seperti memar dan tidak disebabkan oleh luka.

Sebaliknya, mereka sering menjadi pertanda kondisi yang lebih serius yang melibatkan pembuluh darah Anda. Jika mengalami titik merah pada alat vital, mungkin mengalami pembengkakan atau peradangan di pembuluh darah. Sebaiknya segera menemui dokter untuk menghindari komplikasi serius.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya