Rajin Ngopi Bisa Turunkan Risiko Diabetes

Ilustrasi kopi/kopi hitam.
Sumber :
  • Pexels/Kaboompics/Karolina

VIVA – Diabetes menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi ancaman baru di dunia. Gaya hidup tak sehat terutama pola makan dan kurangnya aktivitas fisik membuat angka diabetes semakin meningkat tiap tahun.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Meski membahayakan, diabetes adalah penyakit yang dapat dicegah. Salah satunya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, minum kopi juga bisa menjadi satu cara menurunkan risiko penyakit ini.

Menurut beberapa jurnal penelitian, konsumsi kopi yang teratur bisa mengurangi risiko diabetes hingga 10 persen per cangkirnya.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

"Kaitan kopi dengan diabetes adalah karena tidak ada gula sama sekali dalam kopi, jadi tidak akan meningkatkan gula darah," ujar dr. Mulyani Anny Suryani Gultom, SpPD, kepada VIVA di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Perlu diingat pula bahwa konsumsi kopi yang dimaksud adalah kopi hitam tanpa gula. Anny mengingatkan bahwa menurut panduan WHO, batas konsumsi gula per hari adalah dua sendok makan.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

"Kalau ingin menambah gula, sebaiknya gunakan gula yang rendah kalori," ujar Anny.

Sedangkan batas kafein yang diperbolehkan dalam sehari adalah 400 mg atau setara dengan 1-2 cangkir kopi per hari. Bagi ibu hamil dan menyusui, konsumsi kafein  yang diperbolehkan adalah 200 mg per hari.

Sementara itu, Noviana Halim, Brand Manager Tropicana Slim menambahkan, bahwa, kopi bisa menurunkan risiko diabetes karena kopi bisa meningkatkan adrenalin dan metabolisme.

"Dengan metabolisme yang meningkat, otomatis kalori yang dibakar akan lebih tinggi sehingga itu yang diduga mampu membantu mengurangi risiko diabetes," jelas Novi saat ditemui VIVA di lokasi yang sama.

Selain diabetes, penelitian juga menyebutkan jika konsumsi kopi bisa menurunkan risiko meninggal akibat penyakit jantung hingga 21 persen. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya