Mengungkap Kebiasaan Pria Ejakulasi di Wajah Wanita

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Ada kalangan pria memilih menyemprotkan sperma setelah ejakulasi ke wajah pasangan wanitanya. Tak sedikit pula memasukkan alat vital ke mulut sang wanita saat akan ejakulasi. Ada yang menyebut perilaku ini meniru adegan film porno, tapi ada juga yang menyebut bahwa sperma baik bagi kulit wajah.

Denny Sumargo Makan Otak Kelinci Biar Spermanya Bagus, Alhamdulillah Istrinya Hamil!

Tahun 1980-an silam, perilaku ejakulasi di wajah wanita ini pernah dibahas oleh salah satu lembaga AIDS di Inggris. Slogan pendidikan seks yang sempat populer kala itu adalah 'cum on me, not in me', yang berarti lebih baik ejakulasi di wajah wanita, dibandingkan di dalam vagina.

Itu karena, saat itu, informasi mengenai penyakit AIDS belum terlalu banyak, sehingga orang berpikir, pria ejakulasi di wajah wanita tidak akan membuatnya tertular HIV.

10 Pengobatan Rumahan Alami dan Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Sperma Pria

Sebenarnya perilaku ejakulasi di wajah wanita dipopulerkan oleh industri film porno. Dilansir dari laman Metro.co.uk, Minggu, 25 Februari 2018, ejakulasi di bagian dada wanita membuat kamera sulit untuk merekam ekspresi dari aktris wanita.

Dengan memfilmkan ejakulasi di wajah si wanita, penonton bisa melihat reaksinya. Namun, banyak para ahli yang menilai bahwa tindakan ini adalah penghinaan.

Denny Sumargo dan Istri Sempat Jalani Program Hamil, Namun Gagal Karena Hal Ini

Dr. Ruth Westheimer menggambarkan hal itu sebagai penghinaan dalam buku Sex for Dummies, dan meminta orang untuk tidak menganggap tindakan itu sebagai hal normal dalam hubungan seksual.

"Menjelaskan pada remaja bahwa ini tidaklah normal sama pentingnya dengan mengatakan pada mereka bagaimana bayi lahir," kata Ruth.

Tentu saja tindakan ini juga menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Meski begitu, banyak juga yang berpendapat bahwa semuanya kembali pada pasangan masing-masing. Hal tersebut idak sepenuhnya salah atau buruk, selama keduanya setuju melakukannya.

Tapi, mengingat hal tersebut adalah tindakan seksual yang hanya diterima salah satu pasangan, yaitu wanita, itu seharusnya menjadi sesuatu yang bisa ditolerir oleh mereka. Jika tidak, bisa saja hal ini menjadi pukulan psikologis bagi wanita. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya