Cerita Si Ganteng Dr Haekal Ketagihan Tampil di Depan Kamera

Dr Haekal
Sumber :
  • Dokumentasi pribadi

VIVA – Wajah dr. Haekal Anshari, M.Biomed (AAM), akrab menyapa kita lewat tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne. Meski bergelar dokter, tapi Haekal terlihat sangat luwes memandu program berdurasi satu jam itu.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Ternyata, di balik gelar dokternya, Haekal juga sempat mendalami ilmu public speaking. Dan, menjadi presenter di televisi juga bukan lagi pekerjaan awam baginya.

Sebelum bergabung menjadi presenter Ayo Hidup Sehat, Haekal kerap wara-wiri di beberapa program televisi, baik sebagai pembawa acara atau narasumber kesehatan. Tidak heran jika berbicara di depan kamera sudah sangat fasih dilakukannya.

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Masuknya Haekal ke dunia hiburan televisi bermula dari ajakan seorang teman. Kala itu Haekal diminta menjadi seorang narasumber yang memberikan edukasi seputar kesehatan di sebuah acara pencarian bakat di televisi swasta.

"Acara itu live dan pertama kalinya saya tampil di hadapan orang banyak. Saya pikir saya bakal gagap, ternyata mengalir saja dan bisa berkomunikasi dengan baik," ungkap Haekal saat berbincang dengan VIVA usai acara Ayo Hidup Sehat di Studio Evo, Jakarta.

Puasa Berdampak pada Pencegahan Kanker?

Sejak itu, ada rasa semacam ketagihan yang membuatnya ingin tampil lagi. Beruntung, pihak stasiun televisi puas dengan penampilannya dan beberapa kali mengundangnya lagi ke acara yang sama.

Setelah itu, dokter berusia 38 tahun ini mulai sering dipercaya menjadi narasumber di beberapa program. Ia juga sempat didapuk menjadi pembawa acara sebuah program kesehatan yang mengangkat topik seksualitas.

Bahkan, saking mendalami peran barunya sebagai pembawa acara Haekal sampai belajar mengenai public speaking. Tidak percuma, ilmu baru yang didapatnya meski dalam waktu singkat, kembali membawanya ke sebuah program kesehatan di tvOne. Bersama tiga dokter lainnya, Haekal rutin memandu Ayo Hidup Sehat setiap pukul 13.00

"Yang saya suka dari Ayo Hidup Sehat ini, semuanya ada. Ada kontennya, temanya sangat berbobot, aplikatif, dapat dilakukan masyarakat awam, dan dikemas secara asyik dan menghibur sehingga buat masyarakat mudah diingat," kata Haekal.

Meski kini Haekal menjalani dua profesi sebagai pembawa acara dan dokter, tapi ia mengaku keduanya bisa saling mendukung. Dengan bekal public speaking dimilikinya, Haekal merasa bisa melakukan pendekatan yang lebih mudah dengan pasien-pasiennya.

Jatuh Cinta dengan Antiaging

Haekal mungkin kini tengah asyik menjalani dua profesi berbeda secara bersamaan. Tapi, dokter merupakan cita-cita yang didambakannya sejak masa kecil.

Meski sempat berpikir ingin menjadi arsitek saat memasuki usia remaja, tapi keinginan menjadi dokter kembali menguat ketika duduk di bangku SMA. Saat itu, Haekal menderita asma dan mengharuskannya sering berkunjung ke rumah sakit.

"Saking seringnya ke dokter jadi tahu dan akrab dengan atmosfer dokter," ujarnya.

Ketika lulus SMA, tanpa berpikir panjang ia langsung memilih jurusan kedokteran. Ia pun diterima di Universitas Andalas, Padang. Begitu lulus di tahun 2004, setahun kemudian Haekal mulai praktik di sebuah klinik.

Di tengah kesibukan berpraktik mulai terbersit keinginan untuk mengambil spesialisasi. Sayang, keinginan itu tidak bisa terwujud karena ia gagal seleksi mengikuti PTT yang merupakan gerbang untuk bisa mengambil spesialisasi.

Akhirnya Haekal banting setir menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta. Tujuh tahun ia menggeluti profesi sebagai brand manager. Hingga kemudian ia dipertemukan dengan seorang profesor andrologi, Prof. Wimpie Pangkahila.

Lewat pakar andrologi itu, Haekal terinspirasi mendalami antiaging yang juga didalami oleh Prof. Wimpie. Haekal pun memutuskan untuk mengambil pendidikan S2 yang mempelajari antiaging di Universitas Udayana, Bali.

"Saat ini saya praktik sebagai dokter yang melakukan treatment antiaging. Antiaging ini tidak selalu berkaitan dengan kulit, karena orang awam tahunya antiaging itu berhubungan dengan kecantikan kulit, padahal kecantikan dan kulit itu bagian dari antiaging," ujar Haekal.

Inilah yang diinginkan Haekal agar masyarakat memahami bahwa proses penuaan tidak hanya dialami kulit, tapi seluruh tubuh. Mulai dari otak, jantung, mata, ginjal, dan organ lainnya.

"Antiaging ini sangat luas, di sini antiaging adalah bagaimana memperlakukan penuaan sama seperti penyakit," katanya.

Karena itu, perawatannya pun tidak hanya pada kulit, tapi tubuh sebagai satu kesatuan. Supaya, penuaan tidak terjadi begitu cepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya