Miss V Bisa Alami Masalah Ini Jika Wanita Berhenti Bercinta

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Bagi Anda yang memiliki aktivitas bercinta rutin, mungkin tak pernah terbayang apa akibatnya jika rutinitas itu terhenti begitu saja. Ternyata, menghentikan rutinitas seksual sama sekali bisa berdampak negatif pada fisik dan juga mental Anda.

Hati-hati, 7 Dosa Bikin Pasangan Ogah Bercinta

Dan kabar buruknya, dilansir laman The Sun, wanitalah yang akan merasakan dampaknya pertama kali.

Berkurangnya kontak fisik seksual bisa membuat seseorang benar-benar merasa terpuruk. Menurut terapis seks bersertifikat, Sari Cooper, LCSW, saat seseorang bercinta, mereka biasanya mengalami kontak kulit ke kulit.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

"Dan kontak semacam ini adalah cara utama yang pertama bagi kita sebagai manusia merasa dinyamankan (seperti bayi dengan ibunya)," jelas Cooper.

Ilustrasi wanita panggilan

Gaya Pancake, Unik dan Menantang Dijamin Makin Menggairahkan Hubungan di Atas Ranjang

Hubungan seksual memberikan para pasangan banyak sekali sentuhan dan belaian kulit ke kulit, dan itu bisa membantu mengatur mood seseorang, biasanya dengan pelepasan hormon perasaan senang, oksitosin.

Namun, berkurangnya aktivitas seks bisa menjadi masalah utama bagi wanita, terutama mereka yang memasuki masa menopause. Jika Anda mengurangi aktivitas seksual secara radikal seiring bertambahnya usia, dinding vagina bisa menipis dan memicu sakit saat bercinta ketika Anda kembali lagi berhubungan seks.

Karena itu, North American Menopause Society merekomendasikan, untuk melakukan seks penetratif secara rutin untuk membantu menjaga kesehatan vagina selama masa menopause.

Di samping itu, berkurangnya aktivitas seksual bisa membuat Miss V mengalami kesulitan untuk melubrikasi dirinya sendiri saat Anda mulai bercinta lagi. Sekali lagi, ini efek samping umum yang terjadi pada wanita yang sudah tua. Ini disebabkan berkurangnya hormon estrogen.

Lauren Streicher MD, penulis buku Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever, menjelaskan, pada wanita usia 20-an dan 30-an akan memiliki banyak estrogen untuk menjaga jaringan-jaringan vaginanya tetap sehat, elastis, dan terlubrikasi ketika dia tidak berhubugan seks.

Tapi, jika wanita sudah berusia 60-an, dan tidak memiliki estrogen, dia sudah kehilangan kemampuan itu.

Namun anehnya, bercinta saat menstruasi justru bisa menjadi cara baik untuk mengurangi nyeri haid. Streicher mengatakan, rahim adalah otot, dan banyak wanita benar-benar mengalami kontraksi uterin ketika mengalami orgasme.

"Ini akan menyebabkan darah keluar lebih cepat, dan akhirnya mengurangi nyeri haid," ujar Streicher.

Selain itu, akan ada peningkatan endorfin, yang juga akan membantu mengurangi nyeri haid.

Bagi sebagian orang, beradegan panas di ranjang bisa menjadi cara mengurangi stres mereka. Jika ini masalahnya, berhenti berhubungan seksual bisa menyebabkan kadar stres Anda.

Meski demikian, ini tidak berlaku sama bagi semua orang. Streicher menekankan, bagi beberapa wanita, seks bisa membuat stres karena berbagai alasan, bisa karena sakit, atau ada hal lainnya yang termasuk dalam daftar 'to do list' mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya