Penderita Kanker Serviks Rentan Gagal Ginjal

Kasus kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia, sangat berisiko menderita jenis kanker ini.

Suplemen Jepang Diduga Picu Masalah Ginjal dan Kematian, Telah Dipasarkan ke Sejumlah Negara

Data dari badan kesehatan dunia (WHO) menyebut sebanyak 900 ribu kasus kematian karena kanker serviks. Dalam satu jam, wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks.

Demikian pernyataan dari Ketua Departemen Obstertri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Dr.dr. Suskhan Djusad, SpOG(K). Ditemui dalam acara seminar Ginjal dan Kesehatan Perempuan di Artotel Jakarta Pusat, dia menjelaskan bahwa kematian tersebut terjadi karena berbagai komplikas, salah satunya adalah gagal ginjal.

5 Tewas dan Lainnya Dilaporkan Gagal Ginjal Diduga Usai Konsumsi Suplemen Buatan Perusahaan Jepang

Terutama pada beberapa kasus kanker serviks stadium lanjut, karena kanker bisa menekan ureter. Ini menyebabkan terhalangnya aliran urine untuk keluar dari ginjal.

Terkumpulnya urine di ginjal dikenal dengan istilah hidronefrosis. Kondisi ini bisa menyebabkan ginjal membengkak dan meregang. Hidronefrosis parah bisa merusak ginjal sehingga kehilangan seluruh fungsinya. Kondisi inilah yang disebut sebagai gagal ginjal.

Kemenkes Khawatir Pembiayaan Penyakit Ginjal Meningkat Karena Hal Ini

Ilustrasi kanker serviks.

"Kenapa kanker serviks bisa menjadi gagal ginjal? Karena kanker itu bisa menyebar ke dinding panggul dan bisa lari ke ginjal. Maka dari itu jangan sampai kanker serviks itu bisa sampai ke ginjal caranya dengan deteksi dini, papsmear bagi wanita yang telah aktif melakukan kegiatan seksual," ungkap dr.Suskhan, Rabu 7 Maret 2018.

Dia menjelaskan, jika penderita tidak melakukan deteksi dini terhadap penyakit yang 95-99 persen disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus) ini bisa mengalami kondisi tersebut.

"Kalau enggak dideteksi dini akan berakibat fatal. Kanker serviks itu dapat dicegah karena dari lesi pre-kanker sampai ke kanker serviks itu prosesnya cukup lama, antara 5 hingga 10 tahun."

Jadi jangan sampai tidak dideteksi, karena kalau sudah masuk stadium IIB sudah tidak bisa dioperasi melainkan diradiasi dan itu sakit.

"Jika pasien gagal ginjal masih bisa ditransplantasi, tapi kalau pasien dengan kanker serviks ini tidak bisa transplatansi ginjal," terang dia.

Pemeriksaan Kandungan dan Kanker Serviks.

Dia pun mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan seperti melakukan papsmear atau dengan melakukan vaksin. Dua langkah tersebut mampu untuk mengurangi risiko kanker serviks.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya