Jangan Suka Tahan Buang Air Kecil, Bisa Picu Gagal Ginjal

Ilustrasi
Sumber :
  • www.pixabay.com/derneuemann

VIVA – Buang air kecil merupakan hal alami bagi setiap orang. Para ahli menyebutkan bahwa buang air kecil atau berkemih harus dilakukan setiap 3 jam sekali.

Suplemen Jepang Diduga Picu Masalah Ginjal dan Kematian, Telah Dipasarkan ke Sejumlah Negara

Hal itu karena kapasitas kantung kemih hanya mampu menampung 300 cc saja, sedangkan saraf pada kantung kemih akan memberi 'sinyal' untuk dikosongkan ketika kantung terisi sekitar 200 cc. Selain itu, kantung kemih hanya kuat menampung urine paling lama 30-60 menit lamanya.

Namun sayang, karena padatnya aktivitas harian membuat kegiatan berkemih dinomorduakan. Padahal jika terlalu menahan berkemih akan meningkatkan potensi batu ginjal hingga gagal ginjal.

5 Tewas dan Lainnya Dilaporkan Gagal Ginjal Diduga Usai Konsumsi Suplemen Buatan Perusahaan Jepang

Pakar urologi dr Rachmat Budi Santoso, Sp.U menyebutkan bahwa kencing mengandung banyak zat yang tidak dibutuhkan tubuh.

Gagal ginjal.

Kemenkes Khawatir Pembiayaan Penyakit Ginjal Meningkat Karena Hal Ini

"Zat urine yang tak kunjung dibuang akan mengendap dan mengeras menjadi seperti kerikil, itulah batu ginjal," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 12 Maret 2018.

Lebih lanjut, menahan kencing juga bisa menyebabkan rasa nyeri hebat, sehingga bisa menghambat aktivitas Anda. Selain itu dr Rachmat menyebut pada kondisi tertentu batu ginjal yang mengendap bisa memicu komplikasi hingga gagal ginjal.

Di sisi lain bahaya yang rentan mengintai adalah Infeksi Saluran Kemih. Rahmat menyebut, wanita paling rentan terkena ISK karena berkaitan dengan lubang vagina dan anus yang berdekatan.

"Karena pendek, itu memungkinkan bakteri untuk mudah masuk. Biasanya kalau ISK harus ada pemeriksaan lebih lanjut, jika memang ISK pengobatannya dengan antibiotika."
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya