Benarkah Penggemar Pasta Berpotensi Kena Serangan Jantung

Ilustrasi makan.
Sumber :
  • Pixabay/bohed

VIVA – Pasta adalah salah satu sajian kuliner khas Italia yang kini sudah cukup menjamur di Indonesia. Hampir di setiap sudut sajian pasta bisa ditemukan. Tak hanya itu, pasta juga sudah disajikan sebagai menu sarapan dan makan malam bagi beberapa orang.

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

Tak hanya mengenyangkan, ternyata pasta juga kerap disajikan dalam menu diet. Karena kadar kalori dalam pasta lebih rendah dari nasi. Apalagi ada beberapa jenis pasta dibuat dari tepung biji gandum.

Manfaat lain pasta bagi kesehatan juga dipercaya membuat gula darah lebih stabil. Benarkah demikian? Dijelaskan pakar gizi klinis dr Christopher Andrian, Mgizi, SpGK Berikut ini mitos fakta pasta bagi kesehatan.

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

Pasta/fettuccine.

Kalau dicuci nutrisinya hilang?

Duka Mendalam Baim Wong dan Armand Maulana atas Kepergian Donny Kesuma

"Mitos. Pasta yang dicuci hanya menghilangkan lapisan luar pastanya saja. Sedangkan nutrisi di bagian dalamnya masih utuh," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Rabu 11 April 2018.

Konsumsi pasta bikin gemuk?

"Fakta. Pasta komposisinya paling banyak karbohidrat, jika dikonsumsi berlebih pasyinya akan sebabkan kegemukan. Karena itu harus diimbangi dengan konsumsi daging dan sayur."

Kadar gula dalam pasta tinggi

"Mitos. Kalo kadar gula tinggi itu terkait glikemik indeks. Justri jika dibandingkan dengan nasi dan roti memang lebih rendah lebih rendah diabnding nasi putih atau roti. Tapi harus diperhatikan soal toping yang digunakan, harus dipadukan dengan sayuran dan komponen lain."

Makan pasta bikin kenyang lebih lama

"Fakta. Proses rasa kenyang dipengaruhi kecepatan pengosongan lambung. Pasta memiliki kadar lemak dan serat karena terbuat dari terigu dan telur, juga ada beberapa jenis pasta yang bterbuat dari biji gandum sehingga mampu membuat kenyang lebih lama," ujarnya.

Pasta sebabkan batuk

"Mitos. Dalam pasta tidak ada zat yang menyebabkan batuk. Justru yang harus diperhatikan adalah penggunaan bumbu-bumbunya, misalnya minyak atau cabai yang jadi pemicu."

Pasta lebih sehat dari mi

"Mitos. Pasta dan mi sama. Hanya istilahnya aja yang berbeda padahal bahan baku pembuatan hingga historinya sama. Tapi, pasta ada yang lebih bervariasi dengan menggunakan bahan baku gandum.

Mengandung pengawet

"Mitos. Tidak selamanya pasta mengandung pengawet. Tapi umumnya, tanpa pengawet pasta itu sudah tahan lama karena kondisinya kering."

Tingkatkan risiko serangan jantung

"Fakta. Kalau kebanyakan pastinya bisa memicu soalnya pasta sumber karbohidrat. Jadi prinsipnya sama seperti nasi, harus dikurangi konsumsinya. Karena itu penggemar pasta harus mewaspadai hal itu," ujarnya.

Berdampak pada pencernaan

"Fakta. Tapi bagi penderita yang alergi glutten. Glutten itu ada dalam beberapa produk yang mengandung tepung seperti pasta dan roti. Efeknya akan terasa mual, sebah, buang-buang angin."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya