40 Ribu Bayi Lahir Berpenyakit Jantung Bawaan, Ini Sebabnya

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyakit Jantung Bawaan (PJB) masih menjadi salah satu masalah utama yang banyak dialami oleh bayi di Indonesia.

Kandungan Didiagnosis Penyakit Jantung Bawaan, Apa yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil?

Dalam Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association 2018, yang diadakan di Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA mengatakan bahwa hampir sepertia bayi di Indonesia mengalami PJB.

"Dengan jumlah kelahiran hidup sekitar 4,5 juta per tahun diperkirakan terdapat Iebih dari 40 ribu bayi yang lahir dengan PJB. Hampir sepertiganya menderita PJB kritis yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan pada hari pertama atau tahun pertama kehidupan," ungkapnya Jumat 20 April 2018.

Angka Kematian Penyakit Jantung Bawaan Mengkhawatirkan, Gejala Ini Sering Diabaikan Orangtua

ia memaparkan, risiko morbiditas dan mortalitas ini meningkat seiring dengan adanya keterlambatan dalam haI diagnosis ataupun dalam hal merujuk ke pelayanan kesehatan tersier untuk tatalaksana selanjutnya. 

Di samping itu, ia juga mengatakan bahwa penting untuk mengenali etiologi atau penyebab dari PJB ini. Hal tersebut untuk mengurangi risiko terjadinya PJB dan juga prevalensi kejadian. 

Anak Sulit Makan Hingga Alami Stunting, Waspada Penyakit Jantung Bawaan

"PJB ini sederhananya adalah kelainan struktural dan fungsi (jantung) yang bermasalah, karena ada gangguan pada saat perkembangna struktur dalam perut ibu, biasanya terjadi pada tiga bulan pertama," ujarnya.

Ilustrasi bayi baru lahir

Dia mengungkapkan, bahwa faktor maternal, atau faktor yang dialami ibu menyumbang setidaknya 20 persen risiko terjadinya PJB pada anak yang dikandungnya. 

"Makanya saya wanti-wanti trimester pertama jangan minum obat macam-macam, karena pada saat itu terjadi perekembangan organ jantung."

Oktavia juga mengatakan, bahwa faktor genetik juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya PJB pada bayi. Artinya, kata dia, ketika ibu, atau kakak mengalami riwayat PJB, maka risiko terjadinya akan lebih besar. 

"Faktor lingkungan juga berperan, dan ini bermacam misalnya radiasi polusi atau tinggal di daerah yang mendapatkan polusi, dia akan meningkat risikonya," tambah Oktavia. 

Sindroma seperti trisomi 21 atau down syndrome, juga trisomi 18 juga jadi salah satu pemicu terjadinya PJB. Ia juga menambahkan, infeksi seperti rubella, dan taksoplasma ikut menambah daftar panjang penyebab PJB.

"Yang terakhir ya gaya hidup yang tidak sehat dari ibunya, seperti merokok dan meminum alkohol," kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya