- Pixabay/Unsplash
VIVA – Keputihan pada area intim perempuan, merupakan hal umum yang sering terjadi pada banyak perempuan. Keputihan sendiri normal terjadi ketika memasuki masa subur, sebelum ataupun sesudah menstruasi, dan ketika menjalani masa kehamilan.
Selain itu, keputihan juga bisa terjadi usai melakukan aktivitas fisik sehingga mengeluarkan cairan dari organ intim. Tapi keputihan juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa seorang perempuan terkena kanker serviks.
Lantas keputihan seperti apa yang mesti dicurigai sebagai tanda terkena kanker serviks?
Ketua Umum Himpunan Onkologi & Ginekologi Indonesia (HOG) Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG (K), mengatakan bahwa keputihan digolongkan menjadi dua hal yaitu keputihan fisiologis (normal) dan keputihan patologis (membahayakan).
"Kalau yang tidak normal itu, keputihan yang terus diobati, timbul lagi, begitu terus itu harus kita curigai," ungkapnya saat ditemui pada diskusi media Vaksinasi HPV Dini Selamatkan Generasi Penerus Bangsa, di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu 25 April 2018.
Andrijono mengatakan, bahwa keputihan normal pada umumnya tidak mengeluarkan bau tidak sedap. Namun jika keputihan tersebut sudah mengeluarkan bau busuk atau bau tidak sedap, hal itu bisa dicurigai sebagai kanker serviks.
"Karena kanker kan sel busuk karena itu dia bikin bau. Yerus juga umumnya dia sedikit agak kemerahan, karena kanker itu kan juga gampang berdarah," kata dia.
Sebagai informasi, situasi kanker serviks di Indonesia sendiri masih tergolong tinggi dengan angka kematian sebanyak 26 perempuan setiap harinya berdasarkan data GLOBOCAN 2012.
Bahkan, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa setidaknya. ada 15.000 kasus perempuan lndonesia terinfeksi kanker serviks setiap tahunnya.
Padahal, kanker serviks merupakan kanker yang diketahui jelas penyebabnya dan salah satunya kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV atau deteksi dini.
