Bahaya Malaria Masih Intai Wilayah Timur Indonesia

Ilustrasi nyamuk malaria.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Data Kementerian Kesehatan menunjukkan sebanyak 10,7 juta penduduk Indonesia masih tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria. Daerah tersebut terutama meliputi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Nyamuk Anopheles, Penyebar Malaria di Cuaca Panas

Pada 2017, dari jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52 persen) di antaranya wilayah bebas malaria, 172 kabupaten/kota (33 persen) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7 persen) endemis menengah, dan 39 kabupaten/kota (8 persen) endemis tinggi. 

Pemerintah berhasil berhasil memperluas daerah eliminasi malaria yakni 266 kabupaten/kota dari target 265 kabupaten/kota. Sementara tahun ini ditargetkan sebanyak 285 kabupaten/kota diharapkan berhasil mencapai eliminasi, dan 300 kabupaten/kota pada 2019.

6 Fakta Nyamuk Anopheles, Penyebab Penyakit Malaria yang Mematikan

Adapun eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi tertentu. Artinya, kasus malaria masih ada, namun bukan didapat di daerah tersebut, dan masih ditemukan nyamuk penular malarianya. Sehingga tetap dibutuhkan kewaspadaan petugas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat untuk mencegah penularan kembali.

Ilustrasi nyamuk.

CDC Issues Malaria Outbreak Warning in Florida and Texas

Secara umum, upaya yang efektif mencegah malaria adalah tidur menggunakan kelambu, penyemprotan dinding rumah, dan menggunakan repellent. Sementara upaya lainnya adalah dengan manajemen lingkungan, termasuk menebarkan ikan pemakan jentik, seperti ikan mujair dan cupang.

"Upaya pemerintah dalam memperluas wilayah bebas malaria di antaranya dilakukan melalui pekan kelambu anti nyamuk massal dan pemantauan penggunaannya. Secara nasional, jumlah kelambu yang didistribusikan untuk seluruh Indonesia sejak tahun 2004 sampai 2017 sebanyak 27,6 juta kelambu," tulis Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI, dikutip Kamis 3 Mei 2018.

Selain itu, pemerintah pun menargetkan tidak ada lagi daerah endemis tinggi malaria di 2020. Pada 2025 semua kabupaten/kota mencapai eliminasi, 2027 semua provinsi mencapai eliminasi, dan 2030 Indonesia mencapai eliminasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya