Kurangi Minum Obat, Milenial Indonesia Lebih Pilih Olahraga

Ilustrasi yoga
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kian hari olahraga tidak lagi hanya sekadar dianggap sebagai sebuah aktivitas fisik agar tubuh tetap sehat. Namun olahraga juga dianggap sebagai gaya hidup bahkan kebutuhan. 

Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Karenanya tidak heran jika masyarakat Indonesia semakin hari makin rela menghabiskan uangnya untuk menunjang aktivitas olahraganya. Bahkan, hasil riset berjudul Tren Konsumen Masa Kini, yang dilakukan oleh PT. Neurosensum Technology International, menunjukkan adanya dorongan yang kuat dari konsumen untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. 

"Mereka meningkatkan pengeluarannya untuk melakukan spa, pijat dan refleksiologi sebesar 40 persen (1,4 kali |ipat) dalam dua tahun terakhir ini," kata Managing Director Neurosensum, Rajiv Lamba, saat konferensi pers di Hotel Westin, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018. 
 
Rajib memaparkan, peningkatan ini didorong oleh kelompok atau generasi milenial dan kelompok konsumen kelas atas. Di antara kedua kelompok ini, kebutuhan untuk spa, pijat, dan refleksiologi sendiri meningkat hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. 

Profil Andi Jerni, Atlet Karate yang Sentil Balik Omongan Megawati Soal Sumbangsih Generasi Milenial

Perempuan Arab berolahraga di tempat fitnes gym

"Pengeluaran untuk produk obat dan produk OTC (over the counter) mengalami penurunan lebih dari 10 persen, namun sebaliknya, pengeluaran justru meningkat lebih dari 80 persen untuk kategori kelas kebugaran, keanggotaan gym dan fasilitas olahraga Iainnya," kata Rajiv kepada media.

Viral Lagi Video Megawati Remehkan Sumbangsih Generasi Milenial pada Negara, Disentil Atlet Karate

Meningkatnya kesadaran untuk kesehatan dan kebugaran ini khususnya didorong oleh kelompok kelas atas dan Gen Z.  

"Di kedua kelompok ini, pengeluaran untuk kesehatan dan kebugaran telah meningkat lebih dari dua kali lipat da|am 2 tahun terakhir."

Sorot Sedentary - Olahraga senam - gaya hidup sehat masyarakat

Sebagai informasi riset dilakukan terhadap 1.000 orang peserta dengan metode wawancara tatap muka, berlangsung mulai bulan Maret-April 2018 di 12 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makasar, Palembang dan Balikpapan. Riset ini menggambarkan populasi masyarakat perkotaan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya